SinarHarapan.id-Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian menekankan pentingnya perkembangan teknologi persenjataan bagi sebuah negara. Hal ini sebagai upaya meningkatkan keamanan dan pertahanan negara.

“Riset di BRIN diarahkan untuk menciptakan inovasi. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan sistem pertahanan untuk TNI dan POLRI,” kata Amarulla dalam keterangannya dikutip dari laman BRIN, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Amarulla menyampaikan, dalam menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di Indonesia secara mandiri, inovasi berarti menciptakan produk-produk yang komplementer atau produk yang bermanfaat dan melengkapi produk lainnya. Amarulla mencontohkan bahwa riset-riset kemiliteran memiliki peluang yang sangat besar untuk diproyeksikan terkait kebutuhan sipil.

“Kita tahu bahwa mesin-mesin tank yang awalnya menjadi mesin traktor atau mesin-mesin alat berat dan sejenisnya,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia tidak bisa selamanya terus mengandalkan pembelian baru untuk alutsista. Selain memperhitungkan waktu, juga memperhitungkan harga, sehingga, Indonesia harus bisa memanfaatkan alutsista yang ada dengan harapan alutsista yang telah ada bisa tetap digunakan.

Maka dari itu, lanjutnya BRIN sebagai satu-satunya lembaga penelitian milik negara terus berupaya untuk melihat peluang-peluang riset yang dapat dikerjasamakan, salah satunya dengan PT. PINDAD (Persero) sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang Alutsista dan produk komersial. Amarulla mengaku optimis hal itu dapat diwujudkan.

“BRIN memiliki periset-periset untuk berkolaborasi yang akan mendorong mencapai tujuan kedua belah pihak,” ungkapnya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. PINDAD (Persero), Sigit P Santoso menyampaikan bahwa pihaknya memiliki tujuan untuk mampu menyediakan kebutuhan alutsista secara mandiri. Hal ini untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia. PT. PINDAD (Persero) fokus pada senjata, munisi dan kendaraan khusus. Selain itu, PT. PINDAD (Persero) juga berfokus pada alat berat, infrastruktur perhubungan, layanan pertambangan serta cyber security.

“Kami memiliki roadmap. Tahun 2024 mulai dari kontrak hingga launching untuk senjata, lalu kemudian munisi dan juga kendaraan khusus di tahun-tahun selanjutnya,” ucapnya.

Sigit menjelaskan bahwa PT. PINDAD (Persero) telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Kerjasama tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur.

“Produk penelitian dan pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Pindad adalah produk Medium Tank “HARIMAU”. Sistem ini meliputi vehicle components, system and sensors dan weapons,” jelas Sigit.

Dalam kunjungan kedinasan tersebut, Wakil Kepala BRIN didampingi Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM), Haznan Abimanyu beserta jajaran Kepala Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT), Aam Muharam, Kepala Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), Yanuandri Putrasari, dan Kepala Pusat Riset Telekomunikasi (PRT), Nasrullah Armi.

Sementara itu, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. PINDAD (Persero) didampingi Vice President Inovasi dan Pengembangan Produk, Prima Kharisma. Masing-masing pihak memberikan tanggapan sesuai fokus penelitian terhadap peluang riset yang bisa dikolaborasikan. (Isn/infopublik)