SinarHarapan.id – BUMDes Kabul Ciptaku dari Desa Langgongsari, Banyumas, resmi mengekspor gula kelapa ke Hungaria. Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Desa Yandri Susanto, melepas ekspor perdana tersebut, Kamis (1/5).
Sebanyak 18,5 ton gula kelapa organik dengan nilai transaksi mencapai USD 35.000 atau sekitar Rp586 juta. Ini menjadi tonggak penting bagi BUMDes pertama asal Banyumas yang sukses menembus pasar Eropa.
“Kabul Ciptaku jadi inspirasi bagi desa lain. Ini bukti bahwa produk desa mampu bersaing di pasar global,” kata Mendag Budi.
Baca Juga: Mendag Resmikan Kantor Baru ITPC Chennai
Dorong UMKM Ekspor
Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor 7,1% demi mendukung ekonomi nasional. Salah satu program andalan adalah UMKM BISA Ekspor. Kabul Ciptaku adalah salah satu contoh sukses program tersebut.
“Desa ini berhasil mempersiapkan produk unggulan yang memenuhi standar ekspor. Ini contoh nyata keberanian dan adaptasi,” kata Mendag.
Mendag juga menyebut perluasan pasar luar negeri sebagai fokus utama tahun ini, selain pengamanan pasar dalam negeri dan peningkatan daya saing UMKM.
Harapan untuk Desa Lain
Menteri Desa Yandri Susanto menegaskan bahwa BUMDes Kabul Ciptaku bisa menjadi contoh bagi ribuan desa lain di Indonesia.
“Nilai produk tergantung pada pasarnya. Pemerintah akan terus dorong desa agar produknya bernilai ekonomi dan berdaya saing global,” ucap Yandri.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono pun menyambut antusias ekspor perdana ini. Ia menyebutnya sebagai bukti kolaborasi desa, pemerintah, dan pelaku usaha.
“BUMDes bisa jadi pusat ekonomi desa. Desa pun bisa ekspor dan jadi tulang punggung ekonomi bangsa,” tegasnya.
Gandeng Mitra Ekspor ke Lima Negara
Untuk ekspor kali ini, Kabul Ciptaku bermitra dengan CV Java Agro Mandiri. Agregator ini akan menyalurkan produk ke Hungaria, Spanyol, Yunani, Australia, dan Afrika Selatan.
Java Agro Mandiri telah bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Budapest sejak 2021, dalam memvalidasi dan mencarikan buyer potensial di luar negeri.
Program Desa Ekspor
Pelepasan ekspor ini menjadi bagian dari Program Desa Ekspor hasil kolaborasi Kemendag dan Kemendes PDT. Dari 2.332 desa yang dipetakan, sebanyak 734 desa sudah tergolong “siap ekspor” dan akan dipromosikan melalui platform InaExport.
Sisanya, 1.598 desa akan mendapatkan pendampingan agar naik kelas menjadi desa ekspor. Pendampingan mencakup aspek SDM, logistik, pemasaran, hingga teknologi.
Gandeng GP Ansor
Pada kesempatan ini, Kemendag juga meneken kerja sama dengan GP Ansor untuk pemberdayaan ekonomi umat. Kolaborasi ini akan fokus pada peningkatan kapasitas, promosi, dan kemitraan usaha pelaku UMKM.
“Sinergi lintas sektor sangat penting agar program ekspor desa bisa berjalan cepat dan berdampak luas,” ujar Mendag Budi.
BUMDes Kabul Ciptaku bergerak di berbagai sektor seperti air bersih, peternakan, agroindustri, dan agrowisata. Produk unggulannya meliputi gula kelapa organik, madu klanceng, durian, dan kelengkeng.