SinarHarapan.id-Sukses dengan pembelajaran Pendidikan usia pra-sekolah usia 1,5 – 6 tahun sejak 2019 lalu,  Cinnamon Montessori School siap membuka kelas “Elementary”.

Pembukaan kelas baru setingak Sekolah Dasar ini akan dimulai bulan Juli 2024 mendatang. Istimewanya lagi kelas tersebut hanya akan menerima 10 siswa saja.

“Sudah ada 2 siswa dari kelas sebelumnya yang akan lanjut di kelas yang terbaru ini. Bila sudah terpenuhi hingga 10 siswa maka kami akan tutup dan memulai pembelajaran. Kami akan buka pendaftaran lagi untuk tahun depan”, jelas Rosalynn Tamara, S.Sn., Dipl. Montessori. Co-founder & Academic Directress Cinnamon Montessori School.(27/4/2024)

jelas Rosalynn Tamara, S.Sn., Dipl. Montessori. Co-founder & Academic Directress Cinnamon Montessori School.(Istimewa)
Rosalynn Tamara, S.Sn., Dipl. Montessori. Co-founder & Academic Directress Cinnamon Montessori School.(Istimewa)

Pembukaan Cinnamon Montessori School – Elementary dimulai pada 27 April 2024, imbuh jelas Rosalynn.

“Sekolah kami, menerapkan konsep pendidikan Montessori yang menekankan pada pentingnya lingkungan yang mendukung perkembangan alami anak, kemandirian, dan eksplorasi, yang dapat bermanfaat di berbagai tahap perkembangan. Oleh karena itu, meskipun mungkin paling terkenal untuk anak usia dini, konsep dan prinsip-prinsipnya dapat diterapkan dan disesuaikan untuk berbagai usia dan tahap perkembangan.” Jelas Rosalynn lagi.

Beberapa Pelajaran yang akan diajarkan di Cinnamon Montessori School – Elementary:

  • Bahasa dan Sastra : Anak-anak akan belajar membaca, menulis, dan berbicara dengan berbagai metode Montessori yang berfokus pada penggunaan bahan didaktik yang dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka tentang bahasa dan sastra.
  • Matematika : Konsep matematika diajarkan melalui bahan-bahan manipulatif yang memungkinkan anak-anak untuk mengalami konsep-konsep seperti bilangan, operasi matematika dasar, geometri, dan probabilitas.
  • Ilmu Pengetahuan dan Sosial : Pembelajaran di bidang ilmu pengetahuan alam dan sosial dilakukan melalui eksplorasi, pengamatan, dan percobaan, yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang nyata dan relevan.
  • Seni dan Musik : Anak-anak diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni dan musik, dengan fokus pada eksplorasi kreativitas dan pengembangan keterampilan artistik.
  • Keterampilan hidup sehari-hari : Aspek-aspek kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan praktis, keterampilan sosial, dan kemandirian, juga ditekankan dalam kurikulum Montessori di tingkat sekolah dasar.
Rosalynn Tamara bersama tim pengajar
Rosalynn Tamara bersama tim pengajar Cinnamon Montessori School.(istimewa) 

Berikut adalah beberapa ciri khas dari proses pembelajaran di kelas SD dengan metode Montessori:

Lingkungan Belajar yang Dipersiapkan : Ruang kelas Montessori disusun sedemikian rupa untuk merangsang minat dan memfasilitasi kemandirian. Bahan-bahan didaktik ditempatkan di rak-rak terbuka sehingga mudah diakses oleh anak-anak. Ruang kelas biasanya terbagi menjadi berbagai area belajar, seperti area matematika, bahasa, ilmu pengetahuan, dan seni.

Suasana salah satu kelas di Cinnamon Montessori School.(Istimewa)
Suasana salah satu kelas di Cinnamon Montessori School.(Istimewa)

Pilihan Aktivitas : Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih aktivitas mereka sendiri dari berbagai opsi yang tersedia di lingkungan kelas. Mereka dapat memilih untuk bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok kecil, tergantung pada minat dan kebutuhan mereka. Namun pilihan sudah ditetapkan oleh guru yang mana merancangkan kegiatan yang dapat di pilih di kelas.

Materi Manipulatif : Materi pendidikan Montessori dirancang untuk memungkinkan anak-anak belajar secara konkrit melalui pengalaman sensorik dan manipulatif. Misalnya, dalam pelajaran matematika, anak-anak menggunakan alat-alat matematika manipulatif, seperti blok bangun, kubus binomial, dan rantai seratus, untuk memahami konsep-konsep abstrak seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Pembelajaran Mandiri dan Berkelompok : Guru dalam kelas Montessori berperan sebagai pengamat dan fasilitator, bukan sebagai sumber utama pengetahuan. Anak-anak diberi kebebasan untuk mengeksplorasi materi mereka sendiri dan belajar melalui pengalaman langsung. Guru memberikan bimbingan dan dukungan saat diperlukan, tetapi tujuannya adalah untuk memfasilitasi pembelajaran yang mandiri dan juga dalam kelompok.

Siklus Belajar yang Alami : Proses pembelajaran di kelas Montessori mengikuti siklus alami perkembangan anak, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami konsep-konsep baru secara bertahap. Guru memperhatikan minat dan kemajuan masing-masing anak dan menyesuaikan instruksi sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Melalui pendekatan ini, anak-anak di kelas SD Montessori tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan emosional yang kuat. Mereka belajar menjadi mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, mempersiapkan mereka untuk sukses di sekolah dan kehidupan sehari-hari” ungkap Ms. Henny Dwi Puspitasari S.T., S.Kom. Principal of Cinnamon Montessori School.

Cinnamon Montessori School tetap mendukung program pendidikan pemerintah yakni kurikulum merdeka. Di setiap fase akhir kelas nantinya akan ada laporan pembelajaran, urai Rosalynn.

Hingga kini Cinnamon Montessori School telah memiliki 9 pengajar dengan mengedepankan kurikulum yang mengikuti perkembangan anak secara alami.