Network

Duta Damai Dunia Maya berperan Aktif Tebarkan Pesan Perdamaian

×

Duta Damai Dunia Maya berperan Aktif Tebarkan Pesan Perdamaian

Sebarkan artikel ini
Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. Drs. Imam Margono, pada acara pengukuhan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya regional Kalimantan Selatan (Kalsel). (Dok/SH.ID)

SinarHarapan.id – Duta Damai Dunia Maya merupakan bagaian yang diamanatkan dalam Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ektrimisme (RAN PE) berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Karena itu Duta Damai Dunia Maya harus terus berperan aktif dalam menebarkan pesan-pesan perdamaian sebagai upaya untuk mencegahan penyebaran paham radikal terorisme.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. Drs. Imam Margono, pada acara pengukuhan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya regional Kalimantan Selatan (Kalsel), di Hotel Aston Banua, Banjarmasin, Kamis (22/6/2023).

“Pembentukan Duta Damai Dunia Maya ini ada payung kegiatan yang lebih besar namanya Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah bagian dari RAN PE, Dan keberadaan RAN PE ini juga dikuatkan dengan Perpres (Peraturan Peresiden) No. 7 tahun 2021.

Dimana ini menjadi salah satu tool yang sangat baik dalam rangka kita mencegah mulai dari intoleransi dan radikalisasi sampai dengan ekstrimisme berbasis kekerasan,” ujar Brigjen Pol Imam Margono.

Dirinya menjelaskan, pembentukan Duta Damai Dunia Maya dibawah naungan Subdit kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan BNPT ini masuk dalam RAN PE  di Pilar 1 tentang Pencegahan. Hal tersebut ada di fokus ke-2 dan fokus ke-4.

“Di fokus kedua itu adalah peningkatan kapasitas stakeholder dalam mencegah ekstrimisme berbasis kekerasan dengan bagimana cara mengatasinya.  Lalu di fokus keempat adalah peningkatan daya tahan dan juga tentang peningkatan kapasitas Pemuda.

Di kedua fokus itu permasalahan dari yang saya hubungkan dengan kegiatan sekarang ini adalah permasalahannya dibutuhkan peningkatan kapasitas pemuda. Dimana pemuda ini adalah kelompok yang rentan,” kata alumni Akpol tahun 1988 ini.

Lalu khusus di fokus keemepat dirinya menjelaskan terkait dengan pembuatan modul yang berkaitan dengan internet ramah dan ditujukan bagi kalangan pemuda.

“Karena ini semua topiknya adalah topik ramah untuk melawan konten-konten intoleran, radikalisme yang ada di dunia maya pada saat ini,” ujarnya.

Menurutnya, hal tu karena informasi yang sekarang beredar dilakukan kelompok-keompok yang mendukung kegiatan-kegiatan radikalisasi, ekstremisme dan terorisme tersebut sudah menggunakan cara cara yang lebih baru yakni dengan dunia digital.

Dimana mereka mentransformasikan metode penyebarannya dalam mengglorifikasikannya bukan lagi dengan harus bertatap muka atau harus berceramah, tidak seperti itu. Tapi sekarang sudah menggunakan platform digital, dimana platform digital ini tidak ada batasnya.

Apalagi yang membanjiri platform digital menurutnya adalah generasi dari anak anak muda mulai dari generasi milenial, generasi x maupun generasi z. Keberadaan platform digital itu dimanfaatkan oleh kelompok radikal tersebut dalam menyebarkan ajaran atau pemahaman yang menyimpang.

“Untuk itulah mulai kita cegah dari hulunya yakni melalui Duta Damai Dunia Maya ini  dengan membanjiri dunia maya dengan konten konten yang sejuk dan toleran. Karena perang saat inienggunakan platform digital melalui dunia maya, bukan lagi perang berhadap hadapan, tetapi melalui dunia maya,” kata mantan Wakapolda NTB dan Papua Barat ini.

Untuk itu dirinya mendorong bahwa produk-produk yang telah dibuat oleh Duta Damai itu juga mengikuti jamannya. sehingga regenerasi ini juga sangat tepat. Karena setiap tahun itu selalu dinamis karena ada pergantian pergantian keinginan. Jadi keinginan-keinginan menjadi ter-update dan bisa tertampung disitu.

Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan bahwa Duta Damai Dunia Maya ini juga harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat dan  harus mendapat dukungan dari pemerintah.

Sebelum acara dimulai dirinya juga sudah duduk satu meja dengan Kesbangpol Provinsi Kalsel dan Kesbangpol Kabupaten Banjar yang turut hadir di acara tersebut agar keberadaan Duta Damai ini bisa dijadikan program yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan melakukan kolaborasi.

“Karena yang dilaksanakan Duta Damai Provinsi Kalimantan Selatan ini secara langsung juga membantu kegiatan di pemerintahan daerah dalam rangka kegiatan sosial politiknya.  Dimana Pemerintah Daerah juga bisa mencegah maraknya dunia maya dengan intoleransi dan radikal tadi dengan apa yang dilakukan oleh Duta Damai Dunia Maya ini,” tutur Imam.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Duta Damai, lanjutnya, akan sangat terkait kepada RAN PE. Karena dalam RAN PE itu  memang mengajak semua stakeholder termasuk Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk bersama-sama dapat mencegahan intolerasni dan radikal melalui dunia maya itu.

“Duta Damai Dunia Maya ini harus mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. Karena siapa yang bisa merebut dunia maya maka dia yang akan menang. Kenapa dengan anak muda atau kenapa harus ada regenerasi? Supaya dia biar selalu meng update kemauan-kemauan dari pemuda-pemuda seusianya,” pungkas Imam. (non)