SinarHarapan.id-Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia akibat Erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 15 orang hingga Selasa (5/12/2023) pukul 22.28 WIB,

“Sepuluh di antaranya sudah dapat teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI. Sementara 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranganya, Rabu (6/12/2023).

Dengan adanya penambahan korban tersebut, terang Muhari, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak 8 orang.

Hingga kini, proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Gunung Marapi tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak 46 kali. Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik, pada Selasa (5/12/2023) pukul 06.24 WIB.

Gunungapi dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada atau level II.

BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun pada jarak kurang dari 3 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat yang berada di 4 kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Masyarakat juga diminta agar memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan.

Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang masih simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Harap selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat.(isn/infopublik)