Ekonomi

Furnitur Indonesia Raup Potensi Rp9 Miliar di Hungaria

×

Furnitur Indonesia Raup Potensi Rp9 Miliar di Hungaria

Sebarkan artikel ini

Indonesia kembali mencuri perhatian publik internasional lewat keikutsertaannya di ajang HOMEDesign 2025 yang digelar di Hungexpo Budapest Congress and Exhibition Center, Hungaria, pada 9—13 April lalu.

Produk furnitur Indonesia tampil apik pada pameran HOMEDesign 2025 dengan mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 537,61 ribu atau senilai Rp9,02 miliar. (Foto: Kemendag)

SinarHarapan.id –Indonesia kembali mencuri perhatian publik internasional lewat keikutsertaannya di ajang HOMEDesign 2025 yang digelar di Hungexpo Budapest Congress and Exhibition Center, Hungaria, pada 9—13 April lalu. Dalam pameran yang menjadi ajang ritel terbesar untuk furnitur dan dekorasi rumah di Hungaria tersebut, Paviliun Indonesia mencatatkan potensi transaksi hingga USD 537,61 ribu atau setara Rp9,02 miliar.

Pencapaian ini diumumkan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Budapest, Suci Mahanani, yang mengungkapkan bahwa ini merupakan kali kedua ITPC Budapest memfasilitasi keikutsertaan pelaku usaha Indonesia di HOMEDesign. “Alhamdulillah, produk-produk Indonesia menarik banyak perhatian, khususnya dari pengunjung Eropa Tengah dan Timur,” ujarnya.

Baca Juga: Kemendag Terbitkan Dua Aturan Baru Ekspor

Paviliun Indonesia memiliki konsep khas dan elegan yang menonjolkan kekayaan budaya serta keunikan bahan lokal, seperti bambu dan kerajinan rumah Bali.

Bertempat di aula E-Stand E405 seluas 66 meter persegi, Paviliun Indonesia menjadi salah satu destinasi populer dengan kunjungan sekitar 30 ribu orang selama lima hari pameran berlangsung.

Pameran Jadi Pintu Masuk Pasar Nontradisional

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini bertujuan untuk memperluas akses pasar ekspor nonmigas ke wilayah-wilayah nontradisional, khususnya di Eropa Tengah dan Timur.

“Kami berharap partisipasi ini bisa memperluas pasar ekspor dan memperkuat posisi produk Indonesia, terutama furnitur dan dekorasi rumah,” ujar Suci.

Dua UMKM yang mewakili Indonesia dalam pameran kali ini adalah Sony Sentral Industri dan PT Jelajah Akara Nusantara. Keduanya telah melalui proses kurasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan merupakan bagian dari program ‘UMKM BISA Ekspor’ yang digagas Menteri Perdagangan.

Sony Sentral Industri menampilkan berbagai produk dari kayu jati daur ulang dan trembesi, mulai dari panel dinding hingga meja, sementara PT Jelajah Akara Nusantara membawa furnitur dan dekorasi rumah berbahan rotan berkelanjutan.

Dari Kayu Jati hingga Rotan Berkelanjutan

Andre Sutedjo, Marketing Manager Sony Sentral Industri, menilai keikutsertaan di HOMEDesign memberikan peluang besar untuk mengenalkan produknya lebih luas.

“Kami berkesempatan membangun koneksi dengan calon pembeli yang tertarik secara serius,” katanya.

Sementara itu, pendiri PT Jelajah Akara Nusantara, Al fath, melihat ini sebagai langkah awal.  Penting untuk membuka pasar Eropa Timur.

“Buyer di kawasan ini punya kesadaran tinggi terhadap isu keberlanjutan. Produk kami yang berbasis rotan berkelanjutan sangat cocok untuk pasar seperti ini,” ungkapnya.

Selama pameran, Al fath mengaku menerima banyak pertanyaan dari desainer interior, kontraktor, hingga pemilik showroom. Mereka tertarik dengan cerita di balik produk mereka.

“Ini sinyal bahwa potensi pasar Hungaria dan kawasan sekitarnya sangat besar untuk produk ramah lingkungan,” tambahnya.

Dukungan Importir dan Diplomat Indonesia

Menariknya, ITPC Budapest juga melibatkan dua importir setia produk Indonesia di Hungaria, yakni Természetes Kövek Háza Kft . Perusahaan tersebut  mengimpor batu alam, panel kayu, dan batok kelapa. Juga, TEAKhome Kft yang fokus pada furnitur kamar mandi dan ruang tamu berbahan kayu jati.

Tak hanya dari sisi bisnis, dukungan diplomatik juga hadir dalam pameran ini. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Slovakia, Pribadi Sutiono, turut hadir. Dubes Pribadi bersama Kepala Kanselerai Fungsi Ekonomi KBRI Budapest, Gunadi Adisasmita. Kehadiran mereka menandakan kuatnya sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam promosi produk ekspor Indonesia.

Pasar Hungaria Kian Potensial

Partisipasi Indonesia di HOMEDesign 2025 tidak terlepas dari tren perdagangan yang positif. Tahun 2024, total perdagangan Indonesia dengan Hungaria mencapai USD 240,80 juta, naik 23,80 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia sebesar USD 102,30 juta, sementara impor dari Hungaria tercatat USD 138,50 juta.

HOMEDesign 2025  bersamaan dengan dua pameran besar lainnya—Construma untuk produk bahan bangunan. Serta, Hungarotherm yang menampilkan teknologi HVAC (heating, ventilation, air conditioning) dan sanitasi.

Sinergi ini makin memperluas potensi eksposur bagi produk Indonesia di mata pengunjung lintas sektor.

Antusiasme pengunjung dan respon positif terhadap produk Indonesia, bukti bahwa furnitur dan dekorasi rumah anak bangsa mampu bersaing  bahkan memikat pasar Eropa yang sangat selektif.

Ekonomi

SinarHarapan.id – Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City aktif memfasilitasi penjajakan bisnis antara pelaku usaha makanan dan minuman…