SinarHarapan.id – Kementerian Perdagangan meluncurkan program Gerakan Kamis Pakai Lokal (GASPOL) sebagai bagian dari kampanye penggunaan produk dalam negeri. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, gerakan ini merupakan upaya konkret mendukung produk lokal dari internal Kemendag.
“Kita mulai dari diri sendiri. Setiap Kamis, seluruh pegawai Kemendag akan mengenakan pakaian, sepatu, tas, dan aksesori buatan Indonesia,” kata Budi saat peluncuran GASPOL di kantor Kemendag, Kamis pagi (8/5).
Peluncuran berawal dengan kegiatan senam pagi bersama mengenakan perlengkapan olahraga lokal. Budi menyebut GASPOL sebagai langkah strategis mendorong kebanggaan terhadap produk dalam negeri sekaligus memperkuat pasar domestik.
Baca Juga: Kemendag Dorong Inovasi Bisnis Berbasis Kepercayaan Konsumen
Targetkan Gerakan Massal
GASPOL, ujar Budi, tak hanya bagi kalangan internal kementerian. Ia berharap gerakan ini bisa menjadi inspirasi masyarakat luas untuk mencintai dan membeli produk lokal. “Kalau pasar domestik diisi produk sendiri, UMKM kita yang tumbuh,” ujar Mendag.
Gerakan ini juga sejalan dengan prioritas Kemendag dalam pengamanan pasar dalam negeri. Ia menyebut GASPOL sebagai bentuk tindak lanjut dari meningkatnya indeks pengenalan publik terhadap produk lokal, yang naik dari 71,79 pada 2023 menjadi 73,4 pada 2024.
Budi menambahkan, produk dalam negeri kini tidak kalah dalam kualitas dan desain. Kemendag, kata dia, terus mendorong promosi produk lokal melalui berbagai kanal, mulai dari pameran, business matching, hingga kerja sama dengan ritel modern dan pusat perbelanjaan.
Pameran 18 Jenama Lokal
Bersamaan dengan peluncuran GASPOL, Kemendag juga menggelar Pameran Produk Lokal pada 8–9 Mei 2025. Sebanyak 18 jenama lokal antara lain Executive, Wood, Et Cetera, Colorbox, Wardah, Kahf, Make Over, Kalanacarves, Mivva Plus, Smitten by Pattern, Merche, IUMI, Clayt, Ortuseight, Dama Kara, Sovlo, Erspo, dan 910.
Acara kian meriah stan komunitas industri kreatif BEBEK (Bersama Bangun Ekraf) dan UMKM binaan Delami. Berbagai kuliner khas Nusantara seperti soto, pempek, batagor, dan jajanan tradisional turut tersaji bagi para pengunjung.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan, GASPOL merupakan bentuk konkret dari program Bangga Buatan Indonesia. “Mulai Kamis ini, setiap pegawai akan memakai produk lokal dari kepala hingga kaki,” ujarnya.
Salah satu pegawai Kemendag, Rizki, mengaku antusias dengan peluncuran gerakan ini. Ia menyebut GASPOL memberi dampak positif terhadap citra merek lokal. Hena, pelaku UMKM dari Delami, yang untuk pertama kalinya mengikuti pameran di instansi pemerintah menyampaikan tanggapan senada.
“Harapannya, pameran ini bisa lebih sering digelar, dengan waktu yang lebih panjang,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Perdagangan yang membuka ruang bagi pelaku UMKM untuk naik kelas di pasar dalam negeri.