SinarHarapan.id – Generasi muda diajak untuk membangun budaya digital dengan berlandasan nilai nasionalisme 1945 ditengah tantangan perubahan geopolitik dan teknologi dunia pada saat ini.

“Bagaimana nilai nasionalisme di 1945 itu bisa tetap hidup sampai hari ini, merupakan tantangan yang tidak mudah. Secara geopolitik dunia berubah, teknologi berubah, dan cara orang memahami apa itu bangsa juga berubah. Saya kira lewat literasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo, kita coba membangun apa yang disebut dengan digital culture atau budaya digital,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam Seminar Tematik HUT RI di Lapangan Anantakupa Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, seperti dikutip pada Kamis (17/8/2023).

Wamen Nezar Patria mengingatkan sivitas Kementerian Kominfo agar terus menjalankan tugas membangun konektivitas digital yang merata di seluruh tanah air.

Disaat yang sama dia juga mengungkapkan ada tantangan cukup berat untuk membangun nasionalisme dalam budaya digital di kalangan generasi muda karena mereka telah memiliki akses tak terbatas terhadap berbagai informasi secara global.

“Generasi muda kita terutama yang hidup di abad 21 adalah generasi digital dan mereka menerima informasi secara global, mengakses semua situs-situs tanpa banyak halangan, pengetahuannya jauh lebih baik daripada pengetahuan generasi sebelumnya,” jelasnya.

Dia berharap Upaya Kementerian Kominfo dalam melakukan literasi digital, seperti melalui Seminar Tematik HUT RI bertema “Merawat Nasionalisme Generasi Muda” dapat menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan milenial dan generasi Z.

Sebab, tantangan dalam menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme sejak proklamasi kemerdekaan RI 1945 hingga 2023 akan semakin berat.

“Ada jarak yang jauh dari 1945 sampai dengan 2023 dan jarak yang jauh ini telah melahirkan cukup banyak generasi, mungkin kita masuk generasi keempat setelah kemerdekaan. Nah, bagaimana nilai-nilai nasionalisme di 1445 itu bisa tetap hidup sampai hari ini juga tantangan yang tidak mudah,” tandasnya.

Seminar bertema nasionalisme dan kegiatan sejenis juga diharapkan bisa menumbuhkan sikap tegas nasionalisme yang dibangun para pendahulu dengan semangat antikolonialisme.

Turut hadir di acara ini, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, Inspektur Jenderal Arief Tri Hardiyanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hary Budiarto, Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Kepala Biro Umum Sensilaus Dore, dan Kepala Biro Humas Rhina Anita dan narasumber Menteri Kabinet Kerja 2014-2019 Ignasius Jonan, aktris sekaligus pendiri Titimangsa Foundation Happy Salma, dan atlet badminton peraih Medali Emas Ganda Putri Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii. SHID/Elv/InfoPublik.id