Internasional

Indonesia Dorong Isu Budaya di Forum G20 Johannesburg

×

Indonesia Dorong Isu Budaya di Forum G20 Johannesburg

Sebarkan artikel ini

Indonesia Tegaskan Peran Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia berpartisipasi dalam pelaksanaan The 2nd G20 Culture Working Group (CWG) di Sandton Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan, 5-6 Mei 2025. (Foto: KBRI Pretoria)

SinarHarapan.id – Indonesia berpartisipasi dalam pertemuan kedua Kelompok Kerja Kebudayaan G20 atau G20 Culture Working Group (CWG) yang berlangsung di Sandton Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan, pada 5-6 Mei 2025. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari rangkaian agenda G20 di bawah presidensi Afrika Selatan tahun ini.

Forum CWG difokuskan pada penyusunan Durban Declaration of the G20 Ministers of Culture, sebuah dokumen yang akan merefleksikan komitmen negara-negara anggota G20 dalam menanggapi tantangan global melalui perspektif budaya. Di antaranya adalah penguatan peran kebudayaan dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Delegasi Indonesia dalam forum ini diwakili oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pretoria. Mereka terlibat aktif dalam pembahasan perlindungan warisan budaya serta integrasi kebijakan budaya ke dalam kerangka pembangunan nasional.

Selain negara-negara anggota G20, CWG juga diikuti oleh sejumlah negara undangan seperti Belanda, Irlandia, Norwegia, Singapura, Spanyol, dan Uni Emirat Arab. Hadir pula berbagai organisasi internasional, termasuk UNESCO, INTERPOL, World Intellectual Property Organization (WIPO), International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), African Development Bank (AfDB), dan International Council of Museums (ICOM).

Pertemuan CWG kali ini mengangkat tema utama Solidarity, Equality, Sustainability. Presidensi Afrika Selatan menetapkan empat prioritas utama: perlindungan dan restitusi warisan budaya untuk mendukung hak asasi manusia; integrasi kebijakan budaya dalam teknologi sosial untuk mendukung ekonomi berkelanjutan; serta keterkaitan antara budaya dan perubahan iklim dalam membentuk respons global.

Menteri Olahraga, Seni, dan Budaya Afrika Selatan, Gayton McKenzie, dalam pidato pembukaannya menekankan bahwa kebudayaan harus menjadi bagian integral dari pengambilan kebijakan G20, bukan sekadar pelengkap. Menurutnya, pendekatan budaya menawarkan dimensi yang penting dalam menjawab tantangan zaman, sejalan dengan semangat solidaritas dan keberlanjutan yang diusung presidensi tahun ini.

Partisipasi Indonesia dalam CWG kali ini juga menjadi kelanjutan peran aktif sejak menjadi presidensi G20 pada 2022. Saat itu, Indonesia menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan, serta memperluas akses terhadap peluang ekonomi budaya secara adil dan merata.

Selain kelompok kerja di bidang kebudayaan, presidensi Afrika Selatan juga menggelar berbagai working group lain, termasuk bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, sains dan teknologi, kepemudaan, serta pariwisata. Seluruh kegiatan tersebar di berbagai kota besar seperti Johannesburg, Pretoria, Durban, dan Cape Town.

G20 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Afrika, karena untuk pertama kalinya benua tersebut menjadi tuan rumah forum ekonomi terbesar dunia. Rangkaian pertemuan ini akan berpuncak pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg pada akhir November 2025, yang akan dihadiri para kepala negara anggota G20.