SinarHarapan.id – Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Baleg DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian Kuba dan Majelis Nasional Kekuasaan Rakyat Kuba pada 10-11 Juni 2024.
Didampingi Duta Besar RI untuk Kuba, Nana Yuliana, Delegasi Baleg DPR RI dipimpin Abdul Wahid mengunjungi Kementerian Pertanian Kuba pada 10 Juni 2024 dan Majelis Nasional Kekuasaan Rakyat keesokan harinya, 11 Juni 2024.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk bertukar pandangan dan mengumpulkan masukan terkait komoditas strategis dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Komoditas Strategis di Indonesia.
Selain memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kuba, kunjungan Baleg DPR RI diharapkan dapat memberikan wawasan berharga dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Komoditas Strategis di Indonesia.
Delegasi DPR RI bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Kuba, Maury HechavarrÃa Bermúdez dan pada kunjungan ke Majelis Nasional Kekuasaan Rakyat delegasi disambut oleh Presiden Komisi Industri, Konstruksi, dan Energi, Magda Ileana Perez Matos, Presiden Komisi Pangan Pertanian Ramon O Aguilar Betancourt, dan Presiden Komisi Persahabatan Parlemen, Ian Pedro Carbonell Karel.
Dubes RI Havana Nana Yuliana menyampaikan Indonesia-Kuba memiliki lima nota kesepahaman (MoU) dan dua Letter of Intent (LOI). Antara lain, MoU Kerjasama Kesehatan, MOU Kerjasama Pertanian, MOU Kerjasama Kebudayaan, MOU Olah Raga, dan MOU Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas.
Adapun dua LOI yang disepakati Pemerintah RI dan Kuba antara lain tentang kerja sama pembangunan kapasitas termasuk dalam hal pelatihan pengelolaan tanaman kelapa dan LOI Kerjasama Pemberantasan Narkoba.
Dalam pelatihan kelapa, Pemerintah Indonesia membiayai pelatihan tersebut yang kiranya dapat terus dimanfaatkan oleh Kuba. Kuba telah mengirimkan peserta pelatihan pengelolaan kelapa yang dilaksanakan di Padang pada 21 Mei-6 Juni 2024 lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Kuba menyampaikan apresiasi atas kunjungan DPR RI yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua parlemen dalam sektor-sektor strategis.
Pemerintah Kuba juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia di Majelis Umum PBB dalam mengecam blokade ekonomi, komersial, dan keuangan, serta permintaan pencabutan Kuba dari daftar negara pendukung terorisme yang diberlakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Menyambut kunjungan Delegasi Baleg DPR RI, Pemerintah Kuba menyampaikan bahwa sejak penetapan Konstitusi baru pada tahun 2019, Kuba telah mengeluarkan berbagai peraturan yang berkaitan dengan komoditas strategis, termasuk pengaturan perikanan, pertanian untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan.
Dalam peraturan perikanan, Pemerintah Kuba melakukan kajian mendalam mengenai dampaknya terhadap administrasi nasional, pengendalian penangkapan ikan, konservasi, dan penggunaan sumber daya hidrobiologis di perairan maritim, sungai, dan danau.
Dalam proses penyusunan peraturan, Kuba sangat memperhatikan proyek-proyek strategis untuk meningkatkan kedaulatan energi serta melakukan konsolidasi dan kolaborasi di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Selain itu, dampak dari peraturan komoditas strategis juga diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional hingga 2030.
Pemerintah Kuba juga menyampaikan terima kasih atas pelatihan pengelolaan tanaman kelapa yang diselenggarakan oleh Indonesia dan dihadiri oleh wakil Kuba. Pelatihan tersebut dipandang sangat bermanfaat bagi petani kelapa Kuba.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kuba, serta memberikan wawasan berharga dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Komoditas Strategis di Indonesia. (nat)
(Sumber: KBRI Havana)