SinarHarapan.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan ASEAN–Korea Centre (AKC) memperkuat pemanfaatan konten digital untuk promosi pariwisata.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Sabtu (5/10/2024), mengatakan penguatan ini dilakukan melalui pelaksanaan seminar “Crafting Tourism Narratives in Digital Content: Sharing Best Practices for Effective Promotion Trough Visual Media” yang diselenggarakan pada 2 Oktober 2024 di Bandung, Jawa Barat.
Kemenparekraf berkolaborasi dengan ASEAN-Korea Centre (AKC) menggelar seminar “Crafting Tourism Narratives in Digital Content: Sharing Best Practices for Effective Promotion Through Visual Media”, Bandung, Rabu (2/10/2024).
“Kegiatan ini menjadi salah satu wadah yang baik bagi para pelaku industri baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif untuk bertemu dan bertukar praktik maupun pengalaman terbaik dalam pemanfaatan konten digital dan visual untuk promosi pariwisata,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menyampaikan apresiasi kepada AKC sebagai salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan ASEAN. Implementasi program ini merupakan salah satu bukti dan wujud komitmen program AKC untuk terus mempromosikan sektor pariwisata antar kawasan, khususnya antara Korea Selatan dan Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini mampu mempromosikan Indonesia khususnya Bandung sebagai destinasi wisata yang berkualitas dan potensial menjadi latar tempat pembuatan film ataupun konten digital lainnya bagi publik internasional, khususnya Korea Selatan” kata Nia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal AKC, Kim Hae-yong, mengungkapkan tahun 2024 menandai perayaan hubungan diplomatik ke-51 antara Indonesia dengan Korea Selatan. Sebagai salah satu mitra kunci bagi Korea Selatan, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang menjadi tujuan wisata favorit bagi masyarakat Korea.
Beberapa faktor yang menjadi daya tarik antara lain kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. “Keanekaragaman ini merupakan daya tarik yang kuat bagi Indonesia dan seiring perkembangan zaman, promosinya perlu diperkuat dengan memanfaatkan konten digital yang berkembang pesat di era digitalisasi saat ini,” kata Hae-yong.
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka yang bergerak di bidang industri pembuatan film, serial, dan dokumenter dari Korea Selatan. Selain itu seminar yang diikuti 100 peserta yang berasal dari berbagai macam latar belakang, mulai dari konten kreator, videographer, director, script writer, asosiasi, hingga owner beberapa production house berskala kecil ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi para pelaku parekraf untuk berjejaring serta menambah wawasan mereka.
Beberapa narasumber antara lain adalah Jang Kyung-soo, Wakil Direktur Seoul Broadcasting System; Song Jin-seon, CEO HAJI Factory; Yang Hye-jeong, Produser EBS World Theme Travel; Han Woo-jung, serta Profesor Film dan Media dari Universitas Daejin. (rht)