Mangkraknya Pembangunan Pasar Cinde Palembang
SinarHarapan.id – Terhitung Sudan enam tahun berjalan sejak 2017 rencana pembangunan kios Aldiron di bekas pasar Cinde Palembang dinanti kejelasannya. Namun hingga kini tetap belum ada hasilnya.
Hanya ada tiang-tiang pancang di atas lahan sekitar 5 hektar itu. Para calon pemilik kios menderita kerugian hingga Rp 10 miliar dari 42 kios atau lapak.
Johan, yang kedua orangtuanya calon pemilik kios Plaza Aldiron Cinde, mengaku sampai menjual rumah di Kota Yogyakarta.
“Saya jual rumah di Jogja dengan harga miring untuk melunasi booking kios, namanya ingin membahagiakan orang tua,” tutur Johan saat berbincang di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (18/6/2023) malam.
“Orang tua saya sebelum direlokasi juga berdagang daging, telur, ikan di pasar Cinde itu,” ujarnya.
Seperti calon pemilik kios lainnya, ia pun menuntut pengembalian uang yang telah disetor kepada PT Magna Beatum selaku pengembang.
“Sebagian dari kami ada yang sudah setor DP 30 persen, lunas juga ada. Kasihan pedagang-pedagang kecil nyicil sedikit demi sedikit dari jualan, menunggu hampir enam tahun, sampai ada yang meninggal dunia,” kata Johan.
Sejumlah langkah telah ditempuhnya termasuk bersurat ke DPRD, DPR RI, Pemprov Sumbagsel hingga tingkat pusat sampai ke Presiden RI Joko Widodo guna mengadukan persoalan itu. Hasilnya nihil. Malah pihak Pemprov dalam hal ini, Gubernur Herman Heru terkesan lepas tangan.
Padahal, beber Johan yang kini bekerja di Indomobil ini, kontrak kerja samanya dengan Pemprov setempat. Para pedagang percaya karena lahan yang dibangun bukan milik swasta.
Mereka sempat dijanjikan oleh pihak pengembang bahwa bangunan akan rampung di tahun 2019. Ternyata hingga saat ini masih terkatung-katung.
Salah satu korban, ibu rumah tangga yang tak mau disebutkan Namanya pun berharap Pemerintah bisa memperhatikan nasib mereka karena sudah menderita kerugian begitu besar.
“Kami ini rakyat kecil, nabung uang untuk dicicil beli kios dengan harapan lebih baik ke depan, ternyata malah jadi begini, sedih sekali. Tolonglah instansi terkait agar bisa memperhatikan nasib kami warga kecil,” tutur Ibu rumah tangga ini.
Kabar terakhir menyatakan kalau Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumsel, Sarjono Turin SH, MH melalui asisten Pidana Khusus Kejati Sumsel, Abdullah Noer Deny menyatakan terkait mangkraknya proyek pembangunan Pasar Cinde sedang dalam penyelidikan Kejati Sumsel.
“Pasar Cinde sedang dalam proses penyelidikan Kejati Sumsel. Sesegera mungkin akan ada kesimpulan dan kami harapkan semoga bulan depan sudah ada pergerakan,” tuturnya. (non)