Nasional

Mendag RI: Petani Indonesia Rajin dan Pekerja Keras

×

Mendag RI: Petani Indonesia Rajin dan Pekerja Keras

Sebarkan artikel ini
"Gerakan Tanam Bersama Kedelai" di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat, (2/6). (Foto: Kemendag RI)

SinarHarapan.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut petani Indonesia rajin dan pekerja keras. Mendag juga menyatakan kerja sama, kolaborasi, dan keberpihakan kepada petani menjadi kunci dalam memajukan petani Indonesia.

Untuk itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, serta Pemerintah Daerah bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Hal ini diungkap Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri “Gerakan Tanam Bersama Kedelai” di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat, (2/6).

Turut hadir pada acara ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, serta Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria.

“Tidak boleh separuh-separuh untuk kepentingan petani. Oleh karena itu, harus ada kerja sama dari semua instansi terkait. Ini baru permulaan. Kita harap 5-6 tahun mendatang akan terjadi perubahan kalau kita bareng-bareng,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Pemerintah akan merumuskan agar kedelai petani dapat dibeli dengan harga yang menguntungkan. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyediakan bibit kedelai unggul agar hasilnya banyak.

“Petani jangan mikir lagi, tanam bibitnya bagus, dibeli dengan harga bagus, baru bisa berhasil,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Adapun Menteri Syahrul mengatakan pemerintah pusat dan daerah secara bertahap menggairahkan pertanian kedelai di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor.

“Pemerintah bersama Komisi IV dan Gubernur Lampung harus menjadi bagian dari energi negara ini untuk kepentingan kedelai kedelai kita,” kata Menteri Syahrul.

Arinal menambahkan, tempe dan tahu merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, tetapi bahan bakunya, kedelai, sebagian besar masih impor. Provinsi Lampung hanya bisa menyiapkan 5.000 ton dari kebutuhan Indonesia per tahun.

“Oleh karena itu, Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia menginisiasi komoditas kedelai bisa menjadi salah satu unit percontohan. Ini kita memulai agar tidak bergantung impor,” ucapnya.

Pada kegiatan ini, Mendag Zulkifli Hasan juga melakukan penjualan minyak goreng Minyakita kepada warga.

Sebanyak 1 ton Minyakita dijual kepada warga Kecamatan Bulok, Tanggamus dengan harga Rp13.000/liter.