SinarHarapan.id –Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso atau Mendag Busan, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama strategis di bidang perdagangan dan investasi, termasuk industri kelapa sawit sebagai komoditas utama kedua negara.
“Setiap negara yang di kunjungi Presiden Prabowo selalu membutuhkan kelapa sawit. Beliau berharap kerja sama dengan Malaysia dapat terus ditingkatkan,” ujar Mendag Busan.
Indonesia dan Malaysia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan pangsa pasar 80 persen. Mendag Busan mengapresiasi dukungan Malaysia dalam penguatan kerja sama di sektor ini.
Kementerian Perdagangan juga siap menindaklanjuti berbagai upaya kolaborasi untuk menghadapi tantangan ekspor sawit di berbagai negara.
Baca Juga: Tata Kelola Sawit di Era Pemerintahan Prabowo Subianto
Malaysia menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia. Dari Januari hingga November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 21,06 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar USD 10,97 miliar, sementara impor dari Malaysia sebesar USD 10,09 miliar. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 882 juta.
Pada 2023, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 23,2 miliar. Ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar USD 12,5 miliar, sedangkan impor sebesar USD 10,8 miliar. Surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 1,7 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Malaysia meliputi bahan bakar mineral, minyak nabati, kendaraan, besi, baja, dan tembaga. Sementara itu, impor utama dari Malaysia mencakup mesin, plastik, elektronik, bahan kimia organik, serta besi dan baja.
Dari sisi investasi, Malaysia menjadi sumber Foreign Direct Investment (FDI) ke-5 bagi Indonesia. Pada 2023, investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 4,06 miliar, naik 21,4 persen dari tahun sebelumnya.