InternasionalNetwork

Menlu RI Angkat Masalah Myanmar dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN

×

Menlu RI Angkat Masalah Myanmar dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN

Sebarkan artikel ini
Para Menteri Luar Negeri ASEAN melakukan pertemuan hari ini di Vientiane, Laos (8/10). (Foto: Kemlu RI)

SinarHarapan.id – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengingatkan negara-negara anggota ASEAN untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan, menunjukkan solidaritas serta terus memperkuat kapasitas institusional agar lebih tanggap terhadap tantangan global yang terus berkembang.

“Keberhasilan ASEAN di masa depan akan ditentukan oleh bagaimana ASEAN mampu menjawab tantangan yang ada, seperti menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan, menunjukkan solidaritas, serta terus memperkuat kapasitas institusional agar lebih tanggap terhadap tantangan global yang terus berkembang,” kata Menlu Retno.

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI sebelum perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang dimulai pada  9 Oktober 2024, yakni dalam pertemuan  Para Menteri Luar Negeri ASEAN  di Vientiane, Laos (8/10).

Menlu RI  memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyampaikan apresiasi kepada seluruh Menlu negara ASEAN yang telah mendukung Indonesia, terutama selama masa Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.

“Kalian semua bukan hanya rekan kerja, tetapi juga saudara saya,” kata Menlu Retno penuh kehangatan.

Dalam pertemuan, Menlu Retno mengangkat beberapa capaian ASEAN dalam satu dekade terakhir.

“Antara lain, ASEAN telah mampu menavigasi persaingan kekuatan besar yang semakin meruncing. AOIP juga telah mendorong kolaborasi inklusif di kawasan,” kata Menlu Retno.

Menlu RI juga menyampaikan bahwa mekanisme RCEP telah mendorong terbentuknya integrasi ekonomi kawasan dan menyatukan mereka yang berseberangan.

“Setiap dari kita telah menempatkan ASEAN sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negeri kita dan memainkan peran penting dalam transformasi ASEAN ini,” kata Menlu Retno.

Terkait ini, beberapa Menlu negara ASEAN secara khusus mengapresiasi peran signifikan Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinan Menlu Retno dalam memperkuat ASEAN.

Inisiatif Indonesia untuk mengembangkan AOIP dinilai sebagai langkah penting dalam membentuk arsitektur kawasan yang inklusif di tengah dinamika geopolitik.

Selain itu, Menlu Retno juga menggarisbawahi pentingnya ASEAN untuk terus berkomitmen pada hukum internasional, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh ASEAN, termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia.

“Tidak boleh ada ruang untuk pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut,” tegas Menlu Retno.

Dalam pertemuan tersebut, isu Myanmar juga kembali dibahas, Menlu Retno menyampaikan Indonesia telah menginisiasi pertemuan para stakeholders terkait Myanmar dan pertemuan para Utusan Khusus Myanmar di Jakarta.

Ada empat poin penting yang diangkat Menlu Retno terkait isu Myanmar.  Antara lain,  pertama, ASEAN perlu terus mendorong dialog yang inklusif, dengan melibatkan seluruh stakeholders Myanmar.

Kedua, perlunya ASEAN meng-address isu TPPO dan juga obat-obatan terlarang yang semakin memperburuk situasi di Myanmar.

Ketiga, perlunya peningkatan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar yang sangat membutuhkan.

Keempat, perlunya dukungan internasional terhadap inplementasi 5 Point Consensus (5PC) ASEAN, sebagai referensi utama penyelesaian isu Myanmar.

Pertemuan Menlu ASEAN hari ini berhasil mengukuhkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan, serta memastikan ASEAN tetap menjadi organisasi yang adaptif dan relevan dalam menghadapi tantangan global di masa depan. (nat)

(Sumber: Kementerian Luar Negeri)