SinarHarapan.id – Setelah penantian panjang, New Art Collective (NAC) dengan bangga
kembali ke panggung dengan Next to Normal, musikal rock pemenang Penghargaan Pulitzer karya Tom Kitt dan Brian Yorkey.
Dengan pertunjukan yang akan berlangsung dari 7 hingga 11 Mei 2025 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, produksi ini tidak hanya menandai kembalinya NAC, tetapi juga menetapkan nada kreatif baru untuk karya-karya mendatang yang berakar pada kejujuran emosional, risiko artistik, dan inovasi yang kolaboratif.
Dipilih karena inti emosional yang kuat dan pesan sosial yang penting, Next to Normal menghadirkan tema-tema tentang penyakit mental, disfungsi keluarga, dan cara untuk bertahan hidup. “Kami tahu ini adalah cerita yang tepat untuk comeback NAC,” kata Aisya Nabila, Pendiri, Produser, dan Direktur Kreatif NAC.
“Pertunjukan ini berani, sangat manusiawi, dan tidak bisa diabaikan segala hal yang kami yakini seharusnya ada dalam teater.” tambahnya.
Bergabung dengan tim kepemimpinan adalah Asisten Produser Christ Kornell, yang memiliki karier lebih dari 20 tahun di industri hiburan. Produksi ini dipimpin oleh tim kreatif multidisipliner: Muskaan
Vatvani, lulusan film dari Fashion Institute of Technology, yang menyutradarai dengan pendekatan
sinematik terhadap pengaturan emosi dan penceritaan visual.
Moet Naradate, lulusan desain
panggung dari University Arts London, yang membawa ketelitian arsitektural dan detail simbolis ke dunia fisik panggung. Aisya Nabila, lulusan teater musikal dari NYU, yang membimbing produksi ini sebagai Direktur Kreatif, membentuk visi yang baik secara teaterikal maupun emosional.
Latar belakang artistik mereka yang beragam mendorong proses kreatif yang menantang pembuatan
teater tradisional. Latihan-latihan menekankan eksplorasi psikologis yang mendalam, perbincangan antar pemeran yang berbasis empati, dan penelitian yang ekstensif mengenai pengalaman nyata orang-orang yang terdampak penyakit mental.
Tim kreatif berkomitmen untuk menghindari penyederhanaan atau romanisasi narasi kesehatan mental sebuah masalah yang masih sering
ditemui dalam penceritaan kontemporer.
