SinarHarapan.id – Sponsor utama sejumlah turnamen catur selama ini, Japfa memang selalu punya terobosan demi kemajuan catur Indonesia.
Ini terbukti saat Japfa bersama PB Percasi mempersembahkan turnamen bertitel ‘JAPFA FIDE Rates Chess Tournament 2024’ dengan system Swiss 9 Babak, di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta, yang akan digelar selama lima hari mulai Sabtu (16/11/2024) hingga Rabu (20/11/2024).
PB Percasi yang didukung JAPFA ini mampu menghadirkan hingga 246 peserta yangh dibagi dalam dua kategori: open dan challenger.
Pecatur yang puny elorating di atas 2000 masuk dalam kategori Open, sementara yang di bawah 2000 cukup bergabung di Challenger.
Tak Cuma peserta lokal, tapi lantaran event ini juga berlevel internasional, sejumlah pecatur dari luar seperti Maladewa, Rusia, Vietnam, Australia dan Singapura pun ambil bagian.
Para pecatur nasional turut meramaikan ajang ini di kategori open, antara lain GM Novendra Priasmoro, IM Aditya Bagus Arfan, IM Arif Abdul Hafiz, IM Nayaka Budhidharma, IM Farid Firman Syah, IM Anjas Novita, IM Dede Lioe, FM Satria Duta Cahaya, FM Surya Wahyudi, FM Hamdani Rudin dan pecatur perempuan WIM Dita Karenza.
Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto mengatakan, turnamen internasional ini digelar untuk memberikan kesempatan para pemain agar bisa menaikkan elorating.
“PB Percasi memberikan kesempatan kepada yang belum punya rating bisa punya, yang punya rating tinggi bisa nambah, yang kalah rating turun. Artinya track record pembinaan on the track. Setelah ini pada Februari nanti ada turnamen Grand Master baik putra maupun putri,” kata Utut Adianto dalam sambutannya saat pembukaan turnamen JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2024, Sabtu (16/11/2024) siang.
Menurut Utut, sejauh ini banyak sekali digelar turnamen catur yang hanya sehari atau dua hari dengan permainan catur cepat dan kilat. Atas hal ini, PB Percasi mengaku senang.
Hanya saja, tutur Utut, sesungguhnya catur standard atau klasik yang benar-benar bisa jadi ujian bagi pemain untuk menunjukkan kualitas sebagai pecatur handal.
“Ini sudah warning, semua catur klasik kita rontok karena terlalu sering bikin turnamen Sabtu Minggu sehari kelar, nggak dapat apa-apa kecuali untuk narsis kita jago. Padahal ilmu ada di catur klasik. Semua boleh bikin turnamen, tapi yang dibikin PB Percasi selaku lokomotif ya yang klasik,” jelas Utut yang juga anggota DPR RI Fraksi PDIP.
Utut Adianto juga menyampaikan, perhelatan JAPFA Fide Rated tahun ini tidak boleh dilewatkan sebab memungkinkan peserta bertanding dengan para pecatur terbaik, tak hanya dari Indonesia, melainkan juga Asia.
“Sehingga, ajang ini menjadi pilihan yang tepat bagi para pecatur tanah air mengerahkan kualitasnya untuk meraih peningkatan elo ratingnya,” ujar Utut.
Utut Adianto juga menyampaikan bahwa perhelatan JAPFA Fide Rated tahun ini tidak boleh dilewatkan sebab memungkinkan peserta bertanding dengan para pecatur terbaik, tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga Asia.
“Sehingga, ajang ini menjadi pilihan yang tepat bagi para pecatur tanah air mengerahkan kualitasnya untuk meraih peningkatan elo ratingnya,” imbuh Utut.
Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA turut memberikan semangat bagi para pecatur Indonesia.
“Jika selama ini para pecatur tanah air harus bertanding ke luar negeri untuk berburu atau menambahkan elo rating mereka, dengan adanya turnamen FIDE Rated ini, diharapkan dapat membuka kesempatan bagi lebih banyak pecatur tanah air untuk meraih prestasi sekaligus meningkatkan elo rating mereka,” ujarnya.
R. Artsanti Alif, Head of Social Investment & Corporate Communication PT JAPFA Comfeed Indonesia, yang turut hadir di acara pembukaan, menyampaikan komitmennya untuk selalu mendukung olahraga catur di tanah air.
Tercatat, JAPFA sudah berkolaborasi dengan Percasi sejak tahun 1999 atau 25 tahun lamanya.
Pihaknya juga memiliki program “JAPFA For Kids” berupa kegiatan pelatihan catur untuk anak-anak. Program itu telah menjangkau 98 Sekolah Dasar (SD) di 7 lokasi dengan jumlah 15 ribu murid. Dalam kegiatannya, juga diajarkan mengenai olahraga catur yang dibimbing oleh tim JAPFA.
”Lewat JAPFA for Kids, tim tetap mencari bibit pecatur muda walau susah. Di sini (turnamen) ada tiga anak dari Gorontalo, Lampung dan Grobogan. Itu carinya bukan dari kemarin, tapi sudah lima tahun lalu,” tutur Artsanti.
Turnamen ini menyediakan hadiah untuk dua kategori berbeda. Total hadiah yang disediakan sebesar Rp 98 juta untuk Open dan Rp 57 juta untuk Challenger.