Network

Red Angel Tetap Melanjutkan We All Are One Indonesia K-POP Concert di Indonesia

×

Red Angel Tetap Melanjutkan We All Are One Indonesia K-POP Concert di Indonesia

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Bulan November tahun lalu, We All Are One Indonesia K-POP Concert yang terjebak dalam sebuah penipuan berencana, akhirnya berhasil membongkar kebenaran setelah 8 bulan kejadian itu terjadi.

Dengan bantuan para penggemar K-POP Indonesia, para korban dapat membalikkan keadaan dan menemukan kebenaran yang diketahui melalui kerugian yang disebabkan oleh pelaku penipuan berencana tersebut.

Red Angel bersumpah untuk mengembalikan kehormatan mereka dengan tetap melanjutkan We All Are One Indonesia K-POP Concert.

Walaupun kebenaran ini terlambat terungkap, hingga kini 8 bulan telah berlalu. Insiden “Let’s Love Indonesia We All Are One K-POP Concert,” yang pada saat itu telah dipromosikan dalam skala besar di Jakarta, Indonesia, pada bulan November tahun lalu, terpaksa harus dibatalkan karena adanya penipuan berencana yang dilakukan oleh agen lokal.

“Pelakunya ialah orang Indonesia-Korea yang berpura-pura menjadi agen lokal, pekerja di perusahaan event organizer Indonesia dan pekerja di perusahaan penjualan tiket yang kemudian sengaja mendekati kami, melaporkan dan menangkap kami atas pelanggaran kepada pihak imigrasi, mencuri uang dan hasil penjualan kami, bahkan sampai menghubungi sebuah keluarga Korea sebagai kedok untuk membebaskan kami dengan cara voice phishing,” kata Park Jai Hyun, CEO Tim Pendukung Red Angel, Korea Selatan.

CEO Park juga mengatakan, “Ini adalah kesalahan kami karena sudah terlalu percaya dengan para penipu tersebut,” beliau juga menambahkan, “Dan ajaibnya, fakta dari kejahatan itu semua dapat terungkap berkat bantuan dari para penggemar K-POP Indonesia dan seorang pengacara lokal, yang dimana beliau mengatakan bahwa ini merupakan kasus langka yang sedang dalam penyelidikan polisi.”

Kesimpulannya, CEO Park Jai Hyun dan staf Red Angel adalah korban. Mereka terjebak dalam skenario penipuan yang didalangi oleh seorang penipu sehingga tanpa sengaja membuat mereka melakukan pelanggaran hukum imigrasi setempat, yang dimana itu merupakan skenario yang diinginkan pelaku.

Konser tersebut awalnya merupakan proyek besar yang seharusnya diselenggarakan pada tanggal 10-12 November tahun lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia dengan menampilkan 12 K-POP Idol populer dan bahkan telah memilih beberapa K-POP Idol asal Indonesia.

Selain itu, konser ini merupakan konser lanjutan dari pertunjukan amal global yang diselenggarakan oleh Tim Pendukung Korea Red Angel, yang bekerja sama dengan Salvation Army selama 8 kali berturut-turut serta telah memberikan kepercayaan publik dengan membentuk kemitraan pra-sponsored dengan Bank Mandiri, bank global terbesar di Indonesia.

Ini semua berkat para penggemar K-POP Indonesia yang awalnya marah atas kegagalan konser dan melontarkan tuduhan pada para pihak konser terkait. Selama penyelidikan, para penggemar K-POP yang berhasil menemukan kebenaran ini terus memberikan dukungan dan menjadi saksi yang sangat kooperatif. Selain itu, ini juga tak luput dari bantuan para pengacara yang membantu kami dari segi hukum dan menyelidiki kasus ini.

“Saat semua itu terjadi, saya merasa mental saya benar-benar terganggu dan tidak berdaya, namun saya akhirnya memutuskan untuk menunda We All Are One Indonesia K-POP Concert sementara, dan dengan segera menghubungi 9 agensi K-POP Idol yang telah bersiap untuk melakukan keberangkatan ke Indonesia serta memohon maaf dan meminta pengertian kepada mereka atas insiden yang terjadi,” kata CEO Tim Pendukung Red Angel, Park Jai Hyun.

Di sisi lain, CEO Park juga berkata, “Kami pasti akan melaksanakan kembali We All Are One Indonesia K-POP Concert untuk para penggemar K-POP Indonesia yang selama ini telah memberikan bantuannya kepada kami dalam mengembalikan kehormatan kami. “Selama paruh kedua tahun ini, 12 tim K-POP Idol termasuk para K-POP Idol yang sedang aktif saat ini rencananya akan tampil pada 4 bulan yang akan datang. Dan saya masih berada di Indonesia untuk ini,” katanya dengan penuh kemauan. ***