SinarHarapan.id – Sanad, pemimpin global dalam solusi persewaan dan rekayasa kedirgantaraan Abu Dhabi, menjalin kemitraan strategis lima tahun dengan Lion Air. Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia.
“Kemitraan ini memperkuat kehadiran global Sanad dan posisi Abu Dhabi sebagai pusat solusi inovatif,” kata Mansoor Janahi, CEO Sanad. Ia menekankan bahwa kerja sama ini memperkuat fokus Sanad di Asia Tenggara, pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat.
“Keahlian Sanad menjadikan mereka mitra sempurna untuk memastikan efisiensi, keselamatan, dan keandalan armada V2500 kami,” kata Dennis Kirana, Wakil CEO Batam Aero Technics.
Sanad sepenuhnya milik Mubadala Investment Company PJSC (Mubadala), sovereign wealth fund Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA)
Baca Juga: Prabowo Undang MBZ Perkuat Kerja Sama RI-UEA
Kesepakatan ini mencakup layanan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul (MRO) untuk mesin V2500. Mesin ini menggerakkan armada Airbus A320 milik Lion Air, Batik Air, dan Super Air Jet.
Penandatanganan Kesepakatan di Hadapan Dubes UEA
Perjanjian ini ditandatangani di hadapan H.E. Abdulla Salem Obaid Salem AlDhaheri, Duta Besar UEA untuk Indonesia dan ASEAN. Mansoor Janahi,
Sementara itu, Managing Director dan Group CEO Sanad, serta Dennis Kirana, Vice CEO Batam Aero Technics, menandatangani perjanjian ini. Kerja sama ini memperkuat hubungan ekonomi dan penerbangan antara UEA dan Indonesia.
Perjanjian ini mendukung Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia. CEPA bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral hingga 10 miliar USD per tahun pada 2026.
Mesin V2500: Landasan Penerbangan Global
Mesin V2500 diproduksi oleh International Aero Engine dan telah digunakan sejak 1989. Saat ini, lebih dari 2.600 pesawat beroperasi dengan mesin ini oleh lebih dari 170 maskapai di dunia.
Mesin ini telah mencatat 275 juta jam terbang. Pada 2023, lebih dari 5.280 mesin V2500 masih aktif beroperasi. Angka ini membuktikan efisiensi, keandalan, dan daya tahan mesin tersebut dalam penerbangan modern.
Fasilitas Canggih Sanad di Abu Dhabi
Sementara itu, Sanad akan menggunakan fasilitas canggihnya di Abu Dhabi untuk merawat mesin V2500 Lion Air. Dalam lima tahun terakhir, Sanad telah menangani lebih dari 250 mesin V2500.
Sejak 2012, Sanad menjadi satu-satunya penyedia layanan MRO penuh untuk mesin ini di Timur Tengah. Kesepakatan ini memperkuat posisi Sanad sebagai penyedia layanan MRO independen global.
Kemudian, Lion Air memiliki lebih dari 310 pesawat dan mengoperasikan lebih dari 65 pesawat dengan mesin V2500. Kesepakatan ini mencakup layanan MRO bagi Super Air Jet dan Batik Air.
Sanad sebagai Pemimpin MRO Global
Juga, Sanad memiliki pengalaman lebih dari 38 tahun dalam perawatan mesin pesawat. Sejak 2012, Sanad telah menangani lebih dari 600 mesin V2500.
Kliennya mencakup lebih dari 30 maskapai dan 10 mitra strategis dari berbagai wilayah. Kemitraan ini memperkuat posisi Sanad sebagai penyedia layanan MRO terkemuka.
Abu Dhabi terus berkembang sebagai pusat penerbangan global dan mendukung visi strategis UEA dalam pembangunan ekonomi dan industri internasional.
Perjanjian global baru tersebut menandai pertumbuhan Sanad yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Sanad sebagai mitra utama maskapai terkemuka.
Lion Air, maskapai berbiaya rendah terbesar di Indonesia, memiliki 310 pesawat dan melayani 150 tujuan di kawasan Asia-Pasifik.
Kesepakatan tersebut membuktikan kemampuan teknik dan teknis Sanad dalam MRO, memperkuat reputasinya sebagai mitra global terpercaya.
Perjanjian lima tahun ini meningkatkan status global Sanad dan memperkuat posisi Abu Dhabi sebagai pemain utama industri penerbangan dunia.