SinarHarapan.id – Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan III-2024 tetap terjaga.
Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global.
Pelonggaran kebijakan moneter di negara utama juga berkontribusi.
Memasuki triwulan IV-2024, perekonomian dan pasar perlu dipantau.
Dinamika ini dihadapkan pada gejolak geopolitik di Timur Tengah.
Koordinasi antarlembaga akan terus ditingkatkan oleh pejabat terkait.
Kewaspadaan penting di tengah risiko eksternal dan dampaknya.
Ketidakpastian pasar global mereda berkat kebijakan moneter yang longgar.
Inflasi AS diperkirakan mendekati sasaran dua persen yoy.
Pertumbuhan ekonomi masih lambat dengan angka pengangguran yang tinggi.
The Fed memangkas Fed Funds Rate sebesar 50 bps pada September 2024.
Yield US Treasury tenor 2 tahun turun signifikan.
Di Eropa, ECB menurunkan suku bunga acuan pada September 2024.
Asia juga mengalami penurunan suku bunga dari PBoC.
Perkembangan ini meningkatkan aliran modal asing ke negara berkembang.
Namun, risiko ketidakpastian pasar kembali meningkat di Oktober 2024.
Perekonomian Indonesia tetap solid di tengah risiko global.
Pertumbuhan domestik pada triwulan III-2024 diperkirakan di atas 5% yoy.
Konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama.
Kinerja investasi meningkat berkat Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ekspor nonmigas diprediksi meningkat berkat produk manufaktur.
Aktivitas perekonomian domestik diharapkan berlanjut hingga akhir tahun.
Kebijakan Pemerintah fokus pada daya beli dan stabilitas harga.
Pilkada serentak diharapkan mendongkrak aktivitas konsumsi.
Kinerja sektor manufaktur dan perdagangan mendukung pertumbuhan produksi.
Perekonomian Indonesia tahun 2024 diprediksi tumbuh 5,1 persen yoy.
Tahun 2025, pertumbuhan diperkirakan meningkat menjadi 5,2 persen yoy.
Hal ini didorong permintaan domestik dan reformasi struktural.
Reformasi akan memperkuat produktivitas dan menciptakan lapangan kerja.
