SinarHarapan.id –Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu pemulangan 84 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan orang di Myanmar. Mereka bekerja di sektor penipuan daring di Myanmar dan dipulangkan melalui Bandara Don Mueang, Bangkok.
Atase Pertahanan Republik Indonesia di Bangkok, Kolonel Cke Faisal R Hutagalung, menjelaskan bahwa tim pemulangan WNI berkoordinasi dengan militer Thailand. Tim ini menjalin komunikasi dengan pihak berwenang di Maesot, perbatasan Myanmar-Thailand.
Selain itu, Atase Pertahanan RI juga mendampingi para WNI sejak dari Myawaddy, Myanmar, hingga mereka tiba di Jakarta. “Keberhasilan ini menunjukkan kehadiran negara dalam melindungi warga. TNI akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk kepentingan bangsa,” ujar Faisal.
Baca Juga: Kemlu RI Selamatkan 84 WNI Korban Scam Online dari Myanmar
Proses Pemulangan WNI
Sebanyak 84 WNI yang terdiri dari 69 pria dan 15 wanita dievakuasi dari Myanmar ke Thailand. Mereka menyeberang melalui perbatasan Myanmar-Thailand sebelum diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Don Mueang, Bangkok.
Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, bersama KBRI Yangon dan KBRI Bangkok, bekerja sama untuk memastikan kelancaran pemulangan.
Tim Kementerian Luar Negeri dan KBRI telah berada di Maesot sejak 23 Februari untuk melakukan koordinasi dengan pihak Thailand dan Myanmar.
Pada 27 Februari 2025, otoritas Thailand mengizinkan para WNI melintas melalui 2nd Friendship Bridge di perbatasan Myawaddy-Maesot.
Setelah tiba di Maesot, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, imigrasi, dan identifikasi sebagai korban perdagangan orang. Gubernur Provinsi Tak turut hadir untuk memantau jalannya proses ini.
Fasilitas dan Langkah Lanjutan
Tim pemulangan membawa para WNI ke Bangkok sebelum menerbangkan mereka ke Indonesia. Menurut jadwal, mereka akan tiba di Jakarta pada Jumat malam, 28 Februari 2025. Pemerintah melalui Kemenko Polhukam memfasilitasi kedatangan mereka.
Setelah tiba di Indonesia, para WNI menjalani asesmen dan rehabilitasi sosial sebelum pulang ke daerah asal. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka setelah kembali ke Tanah Air.