SinarHarapan – Pemerintah Inggris dan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik (ESCAP) meluncurkan inisiatif ASEAN Green Investment Catalyst (AGIC). Inisiatif senilai £2,1 juta ini bertujuan mempercepat investasi langsung asing (FDI) berkelanjutan di Asia Tenggara.
ASEAN-UK Green Transition Fund mendanai dan mendukung pelaksanaan ASEAN Regional Investment Promotion Action Plan yang baru diadopsi.
“Inisiatif ini hadir pada waktu yang krusial, ketika mobilisasi investasi swasta untuk aksi iklim sangat dibutuhkan,” ujar Armida Salsiah Alisjahbana, Sekretaris Eksekutif ESCAP. “Dukungan ini akan menjadikan ASEAN sebagai tujuan investasi berkelanjutan, mempercepat transisi hijau, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.”
ASEAN Regional Investment Promotion Action Plan, yang sah pada September 2024, menjadi langkah awal ASEAN dalam menarik investasi hijau secara terkoordinasi. Rencana ini menandai pergeseran signifikan menuju kolaborasi regional untuk pembangunan berkelanjutan.
“Inisiatif ini mencerminkan kekuatan kerja sama UK-ASEAN dalam mempercepat transisi menuju net-zero,” kata Sarah Tiffin, Duta Besar Inggris untuk ASEAN.
“Kami bangga mendukung tujuan iklim ambisius ASEAN melalui dana transisi hijau.”
Proyek AGIC akan mengembangkan proyek-proyek siap investasi di sektor transisi hijau strategis. Selain itu, akan ada pengembangan sebuah alat inovatif untuk mencocokkan proyek-proyek tersebut dengan investor.
Program ini juga memberikan pelatihan kepada badan promosi investasi ASEAN dan mendukung ASEAN Investment Forum pada 2025 dan 2026.
Kerja sama ini memperkuat peran ESCAP, warisan Inggris dari COP26, dan komitmen iklim ASEAN. Inisiatif ini juga mendukung implementasi Rencana Aksi ASEAN-UK (2022-2026).
Dengan dana hingga £40 juta pada 2024-2029, ASEAN-UK Green Transition Fund mempercepat transisi ekonomi bersih ASEAN.
Program ini menargetkan pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi hijau, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat rentan di seluruh wilayah ASEAN dan Timor-Leste.