Ekonomi

Wamen Koperasi Ferry Juliantono Dukung Produk Ecotru sebagai Solusi Perbaikan Kerusakan Tanah di Daerah Industri Tambang

×

Wamen Koperasi Ferry Juliantono Dukung Produk Ecotru sebagai Solusi Perbaikan Kerusakan Tanah di Daerah Industri Tambang

Sebarkan artikel ini
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono (kedua kiri) bersama Ketua Bidang ESDM & Lingkungan Hidup ASPEBINDO masa jabatan 2025-2030 (tengah) saat meninjau both Produk Ecotru SR sebelum Pengukuhan Ketua Bidang di RAKERNAS ASPEBINDO 2025 dengan tema Bersatu dalam Sinergi, Beraksi untuk Kemajuan Energi Nasional, Jakarta, Kamis (27/2/2025). Wakil Menteri Koperasi Ferry juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asprbindo masa jabatan 2011-2020.

SinarHarapan.id – Direktur PT Esa Maha Karya Tunggal Eka Lestari Sinaga menyatakan pentingnya solusi inovatif dalam pengelolaan limbah industri batu bara.

Salah satu tantangan terbesar di sektor pertambangan adalah kondisi tanah yang kehilangan unsur hara juga kelembapan nya sehingga tanah tersebut hilang fungsi nya.

“Kami memiliki teknologi Ecotru Soil Remediation (SR) yang dapat meningkatkan unsur hara, pH serta mengembalikan kelembapan tanah agar menjadi subur dan dapat digunakan kembali. Teknologi yang dapat membantu mengatasi dampak lingkungan akibat industri tambang dan energi tersebut telah diterapkan di beberapa wilayah, termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” kata Eka yang juga Ketua Bidang Lingkungan Hidup Aspebindo, di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Menurut ketua bidang LH Aspebindo, selain remediasi tanah pentingnya pengelolaan limbah cair dari industri, khususnya yang mencemari daerah aliran sungai (DAS).

Pihaknya ingin memastikan bahwa limbah industri, termasuk dari sektor minyak dan gas seperti Pertamina, dapat diolah dengan teknologi water treatment yang efektif.

“Hal ini penting agar ekosistem perairan tidak semakin rusak akibat pembuangan limbah yang tidak terkendali,” ujarnya.

Eka juga akan memperkenalkan teknologi Ecotru, sebuah inovasi yang dapat membantu pengolahan limbah industri secara lebih ramah lingkungan dan bukan bahan kimia.

Eka mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya perhatian sebagian besar perusahaan pertambangan dan energi terhadap isu lingkungan. ini

“Banyak pelaku industri Minerba yang masih kurang memperhatikan dampak lingkungan dari operasional mereka. Padahal, polusi air, udara, serta permasalahan kerusakan lahan/ tanah harus menjadi perhatian utama jika kita ingin menciptakan industri yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan kehadiran para pejabat tinggi dari berbagai sektor, termasuk energi, investasi, dan koperasi, Eka berharap dapat membangun lebih banyak kolaborasi untuk mengatasi tantangan lingkungan di sektor industri. “Kami ingin membuka lebih banyak relasi, serta berkontribusi nyata dalam upaya perbaikan kondisi lingkungan yang saat ini menghadapi tantangan besar,” katanya.