SinarHarapan.id – Diaspora Indonesia (WNI) dan Mesir berbuka puasa bersama di kota bersejarah di Kuba, Santiago de Cuba. Kegiatan tersebut digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Arab Mesir di Havana dalam rangka bulan Suci Ramadan, 19-20 Maret 2024 lalu.

Kota Santiago de Cuba merupakan kota terbesar kedua di Kuba, terkenal sebagai rumah dari Revolusi Kuba, dimana pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti dan mantan Presiden Fidel Castro dimakamkan.

Duta Besar Nana Yuliana dari Indonesia dan Duta Besar Maher El-Adawy dari Mesir sangat antusias untuk melakukan iftar (buka puasa) selama Bulan Suci Ramadhan bersama pejabat dari Pemerintah Santiago de Cuba pada 19 Maret 2024 dan dengan sekitar seratus mahasiswa dari Universidad de Oriente pada 20 Maret 2024.

Indonesia menawarkan beasiswa Dharmasiswa kepada mahasiswa Universidad de Oriente untuk belajar selama satu tahun di Indonesia.

Pada kesempatan buka bersama dengan para mahasiswa, kedua Duta Besar saling memperkenalkan bagaimana kehidupan Ramadan di Mesir maupun di Indonesia dalam diskusi yang interaktif.

Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dengan mayoritas Muslim. Adapun Mesir adalah pusat dunia Arab dengan populasi penutur bahasa Arab terbesar.

Sama seperti Indonesia, Mesir yang terkenal dengan Universitas Al Azhar pun menjalankan praktik Muslim moderat dan toleran.

“Selain Islam, Indonesia juga mengakui agama lain yaitu Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu serta merayakan hari-hari keagamaan mereka sebagai hari libur,” kata Duta Besar Nan Yuliana.

Duta Besar Mesir di Havana, Maher El-Adawy mengapresiasi kegiatan bersama antara kedua kedutaan sebagai sarana untuk menunjukkan kesamaan budaya kedua negara yang cinta akan perdamaian, belas kasih, dan penghargaan.

Pada kesempatan berbuka puasa dengan para pejabat dari Pemerintah Santiago de Cuba, Indonesia menyajikan mie goreng, salad buah dan penganan khas Tanah Air. Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Weldis Gonzales Peinado, anggota Parlemen Kuba, Midelis Vicet Fernandez serta Kamar Dagang Santiago de Cuba. Fernandez adalah anggota kelompok Parlemen untuk Indonesia, yang mewakili munisipalitas San Luis di provinsi Santiago de Cuba.

Adapun Mesir menyediakan shawerma daging dan hidangan vegetarian tradisional, serta kue-kue manis khas negeri itu seperti kahk, ghorieba, dan nougat. Dalam acara buka bersama tersebut, hadir pula Duta Besar Timor-Leste dan Duta Besar Niger untuk Kuba.

Wakil Gubernur Santiago de Cuba, Manuel Falcon Hernandez pun memaparkan kemajuan kotanya di banyak sektor seperti pertanian, irigasi, infrastruktur, dan pariwisata. Fernandez mengharapkan Kota Santiago de Cuba dapat bekerja sama dengan Mesir dan Indonesia dalam waktu dekat.

Dalam ifthar bersama tersebut juga dibahas dukungan negara-negara untuk Negara Palestina di forum internasional. Indonesia dan Mesir juga menyatakan akan terus mendukung Kuba terutama melawan berbagai blokade yang diterapkan dunia internasional.

Anak-anak dengan sindrom down turut hadir memeriahkan acara. Mereka menyanyi, menari dan membuat kerajinan tangan. Kedua Duta Besar juga ikut berpartisipasi dalam Proyecto Sociocultural Sin Barreras, kegiatan sosial yang membantu anak-anak dengan sindrom down. “Menatap mata anak-anak itu selalu membawa kegembiraan,” kata Dubes RI bersama Dubes Mesir.