SinarHarapan.id-Program #PilahDariSekarang kini mencakup bank sampah Gang Wolu Ninu Ninu (Surabaya) dan Gratera (Bekasi).
Sheila Kansil dari Yayasan WINGS Peduli menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.
Kampanye ini berfokus pada tiga langkah sederhana: KENALI jenis sampah, PILAH dengan benar, dan SETOR ke bank sampah.
Program ini sejalan dengan Peraturan Menteri LHK No.14/2021 tentang pengelolaan sampah terpilah dari sumber.
Bank sampah berperan sebagai pusat edukasi sekaligus penggerak ekonomi sirkular di tingkat komunitas.
Dua bank sampah binaan sebelumnya, Kartini 09 (Jakarta) dan B.I.A (Surabaya), menjadi model pengembangan untuk lokasi baru.
Bank Sampah Kartini 09 berhasil mengumpulkan ratusan kilogram sampah setiap bulan berkat partisipasi warga.
Sementara B.I.A Surabaya yang sempat vakum, kini aktif kembali dan telah mengelola 1,3 ton sampah anorganik.
Pendampingan mencakup lima aspek pengelolaan sampah untuk menciptakan bank sampah yang mandiri dan berkelanjutan.
Warga mendapat pelajaran mengolah sampah organik menjadi kompos, eco-enzyme, maggot BSF, dan sabun alami.
Saka Dwi Hanggara dari Waste4Change menjelaskan pendekatan holistik dalam membangun kemandirian bank sampah.
“Kami fokus pada kelembagaan, regulasi, partisipasi warga, hingga penguatan keuangan,” ujarnya.
Nasabah bank sampah menabung dalam bentuk saldo yang bisa menjadi uang menjelang hari besar atau akhir tahun.
Sampah yang terkumpul kemudian lanjut ke Bank Sampah Induk atau mitra daur ulang terdekat.
Inisiatif ini merefleksikan komitmen Yayasan WINGS Peduli untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan bagi semua.