SinarHarapan.id – Pemerintah Kota Lhokseumawe ikut ambil bagian dalam ajang Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, dari 4 hingga 12 November 2023.
Pemko Lhokseumawe memamerkan setiap sudut anjungannya dengan memajang berbagai macam bahan tradisional, maupun peralatan yang digunakan untuk membuat rempah serta barang peninggalan sejarah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, Imran, saat melakukan peninjauan anjungan menyampaikan, Lhokseumawe dulunya merupakan salah satu lokasi yang menjadi jalur keluarnya rempah lokal untuk dijual ke wilayah Indonesia maupun luar negeri.
“Saya ingin agar semua masyarakat tahu bahwa ada sejarah besar di wilayah kita melalui Kerajaan Samudera Pasai, dan mendorong saya untuk menggali sejarah dan kemahsyuran Lhokseumawe,” ucap Imran. Senin (6/11/2023).
Pj Wali Kota juga mengatakan, dari keterangan beberapa ahli disampaikan bahwa Lhokseumawe dulunya dikenal sebagai Bandar Sumatera atau Bandar Samudera.
Berdasarkan catatan sejarah wilayah Lhokseumawe telah merintis jalur rempah, sejak dikenalnya rempah di nusantara pada Abad 7, dimana pelabuhan Lhokseumawe telah ramai dengan para pedagang.
“Melalui kegiatan ini kita berikan informasi dan edukasi pada masyarakat untuk tetap menjaga warisan budaya rempah kita khususnya makanan, dimasa gempuran fast food yang mulai diminati oleh masyarakat Lhokseumawe,” katanya.
Selain itu, sebut dia, Pemko Lhokseumawe juga akan terus memberikan edukasi serta peningkatan kapasitas masyarakat, untuk terus melestarikan berbagai macam rempah lokal melalui penggunaan pada beragam makanan tradisional khas Aceh.
“Dalam momen PKA ke- 8 ini, kita juga turut mempromosikan sejumlah produk kuliner khas milik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemko Lhokseumawe, dengan menyediakan stand khusus kuliner di anjungan Lhokseumawe,”ucap Imran. SHID/Elv/InfoPublik.id

 
 
 
							




