Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

INALAC 2024, Indonesia Serius Garap Pasar Amerika Latin dan Karibia

×

INALAC 2024, Indonesia Serius Garap Pasar Amerika Latin dan Karibia

Sebarkan artikel ini
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi saat membuka perhelatan besar INALAC Business Forum ke-6 di Ibu Kota Peru, Lima (11/9). (Foto: Kemlu RI)

SinarHarapan.id – Penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau Indonesia-Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum di Lima, Peru tanggal 11-13 September 2024, menjadi bukti konkrit bahwa Indonesia semakin serius dalam menggarap potensi pasar Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi saat membuka perhelatan besar INALAC Business Forum ke-6 di Ibu Kota Peru11 September 2024.

Example 300x600

“Penyelenggaran INALAC Business Forum ini merupakan penegasan keseriusan Pemerintah Indonesia untuk terus mempromosikan kerjasama perdagangan dan investasi, menjalin kedekatan dan memperkuat jejaring bisnis, termasuk menawarkan peluang kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan dengan negara-negara di Amlatkar,” kata Umar Hadi.

Di depan sekitar 350 tamu yang hadir, termasuk Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pawisata Peru, Teresa Mera Gomez, Walikota Miraflores, dan Duta Besar negara-negara sahabat, Kamar Dagang dan Industri Peru dan negara-negara Amlatkar, Dirjen Umar Hadi menegaskan bahwa INALAC Business Forum di Peru ini merupakan misi bisnis komprehensif berskala besar pertama yang digelar Indonesia di Kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Forum Bisnis ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, baik unsur pemerintah, pelaku dunia usaha, termasuk Kamar Dagang dan Industri (KADIN), masyarakat madani, akademisi hingga budaya dari Indonesia, Peru dan Amlatkar.

Forum Bisnis INALAC di Peru yang bertema “Fostering Growth, Strengthening Society” ini secara khusus ingin menjawab salah satu tantangan terkait jauhnya jarak kedua wilayah. Banyaknya pengusaha dari kedua kawasan yang hadir secara langsung di Peru menjadi bukti bahwa faktor jarak bukan menjadi kendala utama. Jarak hanyalah mitos.

Menurut Wamendag dan Pariwisata Peru, INALAC Business Forum merupakan wahana yang sangat tepat untuk mempromosikan kerjasama perdagangan dan investasi antara kedua kawasan.

“Saya sangat senang Peru dipilih sebagai tempat penyelenggaraan INALAC Business Forum,” kata Wamendag Peru.

INALAC Business Forum 2024 memfasilitasi berbagai pertemuan bisnis, promosi produk unggulan Indonesia dan Amlatkar hingga negosiasi dagang antara pengusaha Indonesia dan mitra mereka dari kawasan ini.

Setidaknya 46 perusahaan Indonesia kelas menengah hingga besar dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) turut hadir meramaikan Pameran INALAC Business Forum.

Mereka antara lain adalah Gadjah Tunggal, Sanbe Farma, Mayora, Indofood, Toyota Indonesia, Sido Muncul, Eratani, Haloni Jane, Skala Group, Oxytane dan Nakula Jewelry.

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Pertamina dan PLN Indonesia Power serta 3 universitas dari Indonesia (ITS, IPB dan Binus) secara khusus juga berpartisipasi dalam acara ini.

Para pengusaha Indonesia ini akan bertemu dengan wakil-wakil dari sekitar 65 perusahaan dan mitra potensial dari Peru dan negara-negara kawasan Amlatkar lain, yakni Argentina, Ekuador, Uruguay, Chile, Mexico, Brazil, Kolombia, Jamaika, Suriname dan Venezuela.

INALAC Business Forum 2024 juga menjadi wujud dari komitmen dan langkah inovatif nyata Indonesia dalam memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspor bagi produk unggulan Indonesia.

Kawasan Amerika Latin dan Karibia merupakan mitra yang penting bagi Indonesia. Tidak heran jika Indonesia akan terus memperkuat interaksi bisnis dengan negara-negara Amlatkar.

Selain pameran, INALAC Business Forum di Peru dengan rangkaian aktivitas bisnis, mulai dari business matching, business pitching, business networking, CEO Talks hingga forum masyarakat.

(Sumber: Kementerian​ Luar Negeri)