SinarHarapan.id – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan dukungannya bagi kemerdekaan Palestina.
Pada pidato perdana di Gedung MPR RI, Minggu (20/10), Prabowo menegaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, non-blok.
“Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun. Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara,” kata Prabowo.
“Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor.”
“Kita ingin menganut filosofi kuno seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, Indonesia ingin menjadi sahabat semua negara, namun dengan prinsip anti-penjajahan.
“Karena kita pernah mengalami penjajahan, kita anti penindasan. Karena kita pernah ditindas, kita anti-rasialisme, anti-apartheid,” kata Prabowo.
“Karena kita pernah mengalami waktu kita dijajah, kita bahkan digolongkan lebih rendah dari anjing,” kata Prabowo.
Dia mengingat banyak prasasti dan marmer, papan-papan, di mana disebut verboden voor honden en inlander! (Anjing dan pribumi dilarang masuk).
“Saya masih liat prasasti di kolam renang Manggarai tahun 78. Karena itu kita punya prinsip kita harus solider membela rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan bahwa Pemerintah Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan banyak bantuan untuk Palestina.
“Hari ini kita punya tim medis yang bekerja di Gaza Raffah dengan risiko sangat tinggi, dokter-dokter kita, perawat-perawat kita, sudah bekerjasama bersama saudara dari UEA.”
Prabowo menyatakan siap untuk mengirim bantuan yang lebih banyak. Lebih jauh, Presiden RI menyatakan siap mengevakuasi para korban luka-luka, anak-anak yang trauma. “Kita siapkan semua RS dan tentara dan nanti RS RS lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil,” kata Prabowo.