SinarHarapan.id-Putera Sampoerna Foundation (PSF) Rayakan Hari Guru Nasional dengan Fokus Pendidikan Inklusif dan Numerasi
PSF memperingati Hari Guru Nasional dengan tema “Membangun Masa Depan Gemilang melalui Pendidikan Inklusif dan Numerasi.”
Acara ini melibatkan dua talkshow inspiratif yang menghadirkan ahli pendidikan untuk mendorong inklusi dan keterampilan numerasi.
Elan Merdy menyatakan bahwa PSF berkomitmen menciptakan ekosistem pendidikan inovatif yang memberdayakan siswa dan bersaing global.
Guru sebagai ujung tombak pendidikan mendapat pelatihan untuk menciptakan lingkungan belajar inklusif dan memberdayakan siswa.
Teknologi dipandang sebagai alat penting untuk meningkatkan literasi numerasi siswa menghadapi tantangan masa depan.
Sesi pertama membahas stigma pendidikan inklusif, yang bertujuan memberikan hak pendidikan setara bagi setiap siswa.
Putra Asga Elevri menekankan pentingnya data akurat dan kolaborasi untuk mendukung inklusi penyandang disabilitas.
Asesmen berbasis kebutuhan siswa membantu memahami profil belajar, terutama mereka dengan kesulitan belajar tak terdiagnosis.
Buku “Menjembatani Perbedaan” diluncurkan untuk mempromosikan pendidikan inklusif sebagai pilar kesetaraan.
Juliana menyebut peran guru adaptif penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang menghargai potensi setiap siswa.
Sesi kedua menyoroti inovasi teknologi dalam meningkatkan pembelajaran matematika efektif dan menarik bagi siswa.
Tasya Kamila berbagi pengalaman menyukai matematika sejak dini dan mengenalkan numerasi kepada anak-anaknya.
Data PISA 2022 menunjukkan skor matematika Indonesia masih rendah, mempertegas pentingnya strategi penguatan numerasi.
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) membantu siswa memahami matematika dalam konteks kehidupan nyata.
PSF melalui SDO telah meluncurkan program peningkatan kapasitas guru untuk pengajaran numerasi yang lebih baik.
Program Lighthouse School, TLC, dan Guru Binar mendukung pendidikan holistik, pelatihan guru, dan pembelajaran fleksibel.
Metode PjBL meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa hingga 7% dalam dua tahun terakhir.
Teknologi seperti video tutorial dan augmented reality mempermudah siswa memahami konsep matematika yang kompleks.
PSF berharap inovasi ini menciptakan pendidikan inklusif yang mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia nyata.