Ekonomi

Thong Guan Industries Berinvestasi di KIT Batang

×

Thong Guan Industries Berinvestasi di KIT Batang

Sebarkan artikel ini

Perusahaan asal Malaysia ini menandatangani Surat Konfirmasi Pemesanan (SKP) lahan di Wisma Indonesia Penang, Malaysia, pada Senin (3/4). Nilai investasi awal yang dikucurkan mencapai USD 7 juta atau sekitar Rp 115 miliar.

Thong Guan Industries Bhd., salah satu perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah. (Foto: KJRI Penang)

SinarHarapan.id – Thong Guan Industries Bhd., salah satu perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, menegaskan komitmennya berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.

Perusahaan asal Malaysia ini menandatangani Surat Konfirmasi Pemesanan (SKP) lahan di Wisma Indonesia Penang, Malaysia, pada Senin (3/4). Nilai investasi awal mencapai USD 7 juta atau sekitar Rp 115 miliar.

Managing Director Thong Guan Industries Bhd., Dato’ Ang Poon Chuan, menandatangani SKP bersama Direktur Pemasaran & Pengembangan, Indri Septa Respati.

Hadir  Konsul Jenderal RI Penang, Wanton Saragih, dan Direktur IIPC Singapura, Andria Buchara, yang mewakili Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

Peran KJRI Penang dalam Penjajakan Investasi

Kemudian, Konsul Jenderal RI Penang, Wanton Saragih, mengungkapkan rasa syukurnya atas terwujudnya investasi ini. Upaya promosi dan penjajakan pertama kali  oleh Konsulat Jenderal RI Penang pada April 2024.

Baca Juga: Indonesia Bidik Investasi di World Expo 2025

“Dengan membangun komunikasi yang jujur, terpercaya, dan bijaksana, serta bekerja sama dengan IIPC Singapura dan KIT Batang, akhirnya kesepakatan ini tercapai,” ujar Wanton Saragih.

Sejak awal 2024, KJRI Penang aktif mempromosikan peluang investasi di Indonesia. “Kami berharap semakin banyak perusahaan dari wilayah kerja KJRI Penang yang menanamkan modal di Indonesia,” tambahnya. Langkah ini, harapannya, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Potensi Besar Thong Guan Industries

Thong Guan Industries Bhd. telah memiliki pabrik di China dan memproduksi hingga 150.000 ton plastik per tahun. Dengan omzet mencapai RM 1,2 miliar (sekitar Rp 4,2 triliun) per tahun, perusahaan ini berencana membangun pabrik di lahan seluas lebih dari lima hektar.

Fasilitas tersebut akan menghasilkan berbagai produk plastik seperti wrapping plastic, garbage plastic, dan film plastic untuk pasar domestik maupun global.

Managing Director Thong Guan Industries Bhd., Dato’ Ang Poon Chuan, menekankan bahwa KIT Batang memiliki fasilitas, lokasi, dan infrastruktur yang menarik bagi perusahaannya.

“Kami melihat KIT Batang sebagai mitra strategis yang mendukung visi ekspansi global kami,” ujarnya. Menurutnya, fasilitas kelas dunia serta dukungan pemerintah menjadikan KIT Batang sebagai lokasi investasi yang ideal.

KIT Batang sebagai Pusat Industri Berkelanjutan

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengembangan KIT Batang, Indri Septa Respati, menegaskan bahwa investasi ini semakin memperkuat KIT Batang sebagai pusat industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.

“Thong Guan membawa teknologi ramah lingkungan dengan konsep zero plastic production waste, yang sejalan dengan komitmen kami dalam membangun ekonomi sirkular,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa investasi ini mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong hilirisasi industri nasional.

“KIT Batang sedang membangun ekosistem industri terintegrasi. Kehadiran Thong Guan akan meningkatkan efisiensi logistik dan memperkuat rantai pasok berkelanjutan,” tambahnya.

Investasi Sebagai Perjalanan Panjang

Sementara itu, Direktur IIPC Singapura, Andria Buchara, menekankan bahwa investasi merupakan perjalanan panjang, dari tahap pengenalan potensi hingga ekspansi bisnis. “Menjaga investasi agar dapat tumbuh dan berkembang sama pentingnya dengan menarik investasi baru,” ujarnya. Kolaborasi antara KJRI Penang, KIT Batang, dan IIPC Singapura merupakan kunci keberhasilan investasi ini.

KIT Batang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menarik investasi global. Dengan infrastruktur yang mendukung konektivitas serta berbagai insentif, kawasan juga siap menjadi pusat industri berorientasi ekspor. Kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan memperkuat daya saing industri Indonesia di pasar global.

(Sumber: KJRI Penang)