SinarHarapan.id – Pertamina Gas (Pertagas) menegaskan komitmennya mendampingi masyarakat lewat program pemberdayaan yang nyata. Dari air bersih, pertanian, hingga energi ramah lingkungan, berbagai inisiatif perusahaan membuktikan bahwa langkah kecil dapat membawa perubahan besar di desa-desa sekitar wilayah operasi.
Komitmen itu mendapat pengakuan internasional pada Asian Impact Awards 2025 di Selangor, Malaysia. Dalam ajang yang digelar La Tofi School of Social Responsibility bersama Portman College, Pertagas memboyong empat penghargaan sekaligus: tiga kategori Platinum untuk program Perkasa Bumiku, Cita Sembada, dan Pusaka Tirta, serta satu kategori Gold untuk Saung Berdaya.
Baca Juga: Pertagas Catat Kinerja Positif Semester Pertama 2025
Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis Pertagas, Arifin Ahmad, menyebut penghargaan ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pemerataan ekonomi desa. “Pengakuan ini membuktikan bahwa langkah sederhana, bila dijalankan konsisten, mampu membawa dampak besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Teknologi Sederhana, Dampak Nyata
Salah satu program andalan adalah Perkasa Bumiku di Indramayu. Melalui inovasi Green Water Pump atau Painem (Vespa Nanem), petani kini bisa mengairi sawah dengan pompa bertenaga surya. Hasilnya, biaya lebih hemat, produktivitas naik, dan lingkungan tetap terjaga.
“Perkasa Bumiku lahir dari kolaborasi dengan kelompok tani. Manfaatnya langsung dirasakan petani,” kata Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangatur.
Anak Muda dan Perempuan Jadi Penggerak
Pertagas juga mengembangkan Cita Sembada di Desa Ganggang Panjang. Program ini melibatkan pemuda sebagai duta wisata desa dan kelompok perempuan sebagai pelaku kuliner tradisional ramah lingkungan. Hasilnya, pertanian, UMKM, hingga wisata budaya tumbuh bersamaan.
“Generasi muda dan perempuan terbukti bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. Pertagas hanya memfasilitasi, semangatnya lahir dari masyarakat,” tambah Sulthani.
Menjaga Air, Menjaga Hidup
Program lain, Pusaka Tirta, berfokus pada perikanan, pertanian, peternakan, dan distribusi air bersih. Program ini hadir sebagai jawaban atas kekeringan ekstrem dengan tata kelola air yang bijak. “Air bukan sekadar teknis, tapi kesadaran bersama. Inilah yang membuat program bisa berkelanjutan,” ujar Sulthani.
Desa yang Berdaya
Sementara penghargaan kategori Gold diraih lewat Saung Berdaya. Program ini menggerakkan BUMDes untuk mengembangkan pupuk, UMKM, budidaya anggur, hingga akses air bersih dan sanitasi. Energi baru terbarukan dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas warga.
“Saung Berdaya menunjukkan desa mampu berdiri di atas kaki sendiri. Pertagas hanya hadir sebagai mitra,” tutur Sulthani.
Bukan Seremonial
Empat penghargaan internasional ini menjadi bukti bahwa CSR Pertagas tidak berhenti pada seremonial. Program lahir dari kebutuhan nyata masyarakat, tumbuh bersama warga, dan berkembang menjadi mandiri.