SinarHarapan.id-Acara ini merayakan Hari Tari Dunia dengan tema “Daun Menari”. Lebih dari 2.000 penari tampil di berbagai lokasi kota.
Panggung utama terletak di Balai Kota Surakarta. Festival menampilkan 60 kelompok tari dari seluruh Indonesia.
Selain pertunjukan, ada workshop, diskusi, dan pasar UMKM.
Wakil Wali Kota Astrid Widayani menyoroti pentingnya seni dan lingkungan. Ia menekankan tari sebagai penggerak ekonomi kreatif.

Solo sebagai Kota Kreatif UNESCO terus promosikan budaya. Agustin Peranginangin apresiasi masuknya festival dalam Karisma Event Nusantara.
Event ini dukung target pariwisata nasional 2025. Puncak acara diisi tari massal 500 penari.
Baca juga : Meriahnya Solo Menari 2024 dengan Suguhan Tari Kolosal dan Pesta Seni Budaya
Malam penutupan menampilkan kolaborasi musik dan tari. Pasar UMKM beri dampak ekonomi bagi pelaku lokal.
Direktur program Heru Mataya bangga atas partisipasi masyarakat. Festival ini jadi wujud harmoni seni dan alam.
Solo Menari 2025 buktikan kekuatan budaya sebagai daya tarik global. Acara ini gabungkan tradisi dengan inovasi kreatif.
Masyarakat antusias menyaksikan ragam pertunjukan spektakuler. Festival semakin tingkatkan citra Solo di kancah internasional.