Gaya Hidup

Film Angkara Murka akan Tampil di Festival Internasional, Angkat Potret Tragis Kehidupan Pekerja Tambang

×

Film Angkara Murka akan Tampil di Festival Internasional, Angkat Potret Tragis Kehidupan Pekerja Tambang

Sebarkan artikel ini

Film debut Eden Junjung yang memadukan horor psikologis dan realisme sosial

Produser, sutradara dan para pemain film Angkara Murka saat merilis Poster dan Trailer di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (24/4). Foto: Rudolf Adji

SinarHarapan.id – Film ini merupakan debut panjang dari sutradara muda berbakat Eden Junjung, yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya pendeknya yang meraih pengakuan di festival internasional seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion.
Eden Junjung mengatakan, Angkara Murka terinspirasi dari cerita-cerita yang kerap didengarnya semasa kecil, tentang misteri horor di lereng Gunung Merapi. Setelah melakukan riset panjang di sana, dia pun kemudian menyadari bahwa ada sesuatu yang metaforis di balik cerita-cerita masa kecil. Bahwa kegelapan di lereng gunung itu tak hanya terkait dengan mistis, namun juga ada keseharian pertambangan yang keras, hingga eksploitasi manusia.

“Melalui film ini mungkin kita bisa sampaikan ke masyarakat luas bahwa ada sesuatu yang tidak terbaca sebelumnya, dan melalui film ini masyarakat, penonton bisa sedikit banyak tahu bahwa ada kejadian-kejadian seperti ini, apa yang ada di sana itu akun rasa penting disampaikan kepada masyarakat,” ungkap Eden di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta,l Selatan,Kamis (24/4).

“Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya dihuni setan, tapi seiring waktu saya sadar, ketakutan itu sengaja ditanamkan untuk membungkam. Lereng yang dibilang angker, ternyata jadi ladang tambang ilegal. Itulah horor yang sebenarnya.” tambah Eden.

Film Angkara Murka merupakan produksi dari Forka Film dan produseri oleh Ifa Isfansyah.

Produser Ifa Isfansyah yang sebelumnya sukses menggarap dan mengantarkan Gadis Kretek, Before Now and Then (Nana) dan Sang Penari menyebut Angkara Murka sebagai sebagai langkah berani Forka Films ke ranah horor.

“Lewat film ini, kami menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang berbeda. Ceritanya dekat dengan realitas, tapi bicara dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja.” Ujarnya.

Ifa mengatakan bahwa film ini menarik karena hanya Ambar wanita satu-satunya berperan di film tersebut,
“Dan yang menarik konsep yang memang dipertahankan oleh Eden sejak awal adalah karakter Ambar ini, itu adalah satu-satunya karakter perempuan di film ini. Nanti akan diperlihatkan bagaimana dunia laki-laki yang kita gambarkan dan penuh ketidakadilan ini digerakkan dan dihajar oleh satu perempuan,” tutur Ifa.

Angkara Murka bercerita tentang Ambar (diperankan oleh Raihaanun), seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya, Jarot (Aksara Dena), yang hilang secara misterius di lokasi tambang tersebut. Namun, di balik kerasnya dunia pertambangan, Ambar menghadapi teror yang lebih dalam kekuasaan yang rakus, praktik tumbal, dan makhluk tak kasat mata yang menjaga tanah itu. Bersama Lukman (Simhala Avadana), Ambar berusaha mengungkap rahasia yang dikubur di dalam tambang dan menghadapi kekuatan yang membungkam suara-suara lemah.

Film Angkara Murka (judul internasional Mad of Madness) akan melakukan world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia.

Didukung oleh deretan aktor seperti Whani Darmawan sebagai Raden Broto yang bengis, serta Rukman Rosadi, Angkara Murka memadukan ketegangan horor dan drama emosional yang mendalam. Film ini bukan sekadar menghadirkan teror, tapi juga membuka mata tentang bagaimana kerakusan dan kekuasaan bisa meninggalkan luka yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Tayang di Festival Internasional
Angkara Murka (judul internasional Mad of Madness) akan melakukan world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia, pada 30 April 2025 dan sekaligus berkompetisi di kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature.

Angkara Murka akan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia 22 Mei 2025.