SinarHarapan.id – Forum Bisnis Indonesia-South and Central Asia (INASCA) yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada 7 Oktober 2024, mencetak 50 kesepakatan bisnis dan investasi senilai 8,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 129,6 triliun.
Pencapaian luar biasa ini merupakan hasil dari rangkaian kegiatan Road to INASCA sejak awal 2024, yang merefleksikan akumulasi kesepakatan bisnis hasil kolaborasi seluruh pemangku kepentingan antara lain BUMN, swasta, UMKM dan pemerintah.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, menegaskan bahwa transaksi bisnis besar ini merupakan langkah maju dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Selatan dan Tengah.
“Ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan dan perluasan akses pasar bagi bisnis Indonesia dan kawasan ini,” kata Wamenlu RI Pahala Nugraha Mansury.
Dalam Forum INASCA, sektor energi memberikan kontribusi terbesar dengan transaksi mencapai 4,55 miliar dolar Amerika Serikat (AS), diikuti oleh sektor otomotif sebesar 2,1 miliar dolar AS, dan sektor kesehatan sebesar 128 juta dolar AS.
Dharshini Sheamalee Wickramasingha Weerasekera, CEO Ceylon Biscuits Limited, memuji INASCA sebagai langkah awal untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Asia Selatan serta Tengah.
“Indonesia adalah negara yang sangat menjanjikan dan memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama ekonomi di kawasan ini,” kata Dharshini.
Bagi perusahaan Indonesia, Forum ini menjadi pintu masuk untuk menembus pasar Asia Selatan dan Tengah. Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri Indonesia, yang baru saja menandatangani MoU dengan Oneemto Pvt Ltd dari Sri Lanka, melihat potensi pasar yang besar untuk produk pupuk organik di kawasan tersebut, yang diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
Di pihak lain, salah satu perusahaan Fintech terkemuka India, Paytm yang ikut INASCA juga mencapai kesepakatan dengan perusahaan start-up Indonesia, Flip untuk investasi pendanaan sebesar USD 100 Juta.
“Kolaborasi di sektor pariwisata antara Indonesia dan Asia Selatan serta Tengah dapat mendorong peningkatan perdagangan dan investasi di masa depan,” ujar CEO Paytm, Vijay Shekhar Sharma.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani, menjelaskan bahwa Forum INASCA 2024 mencakup berbagai panel diskusi, penjajakan kerjasama bisnis (business matching) dan pameran.
Diskusi panel utama bertema “Strategic Outlook and Opportunities of Cooperation in South and Central Asia” menghadirkan pakar-pakar dari berbagai bidang, termasuk Dr. Yayan G.H. Mulyana, Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri, Kemenlu RI, dan Kasimov Ilzat Ablakhatovich, Deputy Minister, Ministry of Investment, Industry, and Trade Uzbekistan.
Forum juga menampilkan diskusi tematik yang menggarisbawahi potensi kerjasama di sektor-sektor strategis tentang ketahanan energi dan infrastruktur, pangan dan kesehatan; serta pariwisata dan jasa.
Ketiga diskusi panel temaik tersebut mengulas potensi investasi di sektor energi, termasuk energi terbarukan seperti bioenergy dan geothermal; potensi industri kelapa sawit dan farmasi Indonesia dalam rantai pasok global, serta kolaborasi di sektor pangan.
Dalam panel tentang pariwisata, diskusi membahas upaya memperkuat konektivitas antarwilayah, promosi pariwisata, dan peningkatan investasi di sektor jasa dan infrastruktur pariwisata.
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf), Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani mengapresiasi partisipasi aktif semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara ini, dari peserta hingga staf pendukung.
“Forum INASCA memungkinkan diskusi yang produktif untuk meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dan mengubah dialog menjadi tindakan dan hasil yang nyata,” kata Dirjen Aspasaf.
Setidaknya lebih dari 400 perusahaan Indonesia, berskala besar dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan yang berasal dari negara-negara kawasan Asia Selatan dan Tengah yakni India, Pakistan, Bangladesh, Uzbekistan, Sri Lanka, Kazakhstan, Azerbaijan, hadir di acara ini.
Selama gelaran INASCA Business Forum, tercatat 6 Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati guna memfasilitasi kemitraan bisnis antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dengan Asselteng yaitu :
- MoU antara PT Kimia Farma dengan Yaden International,
- MoU antara Pandawa Agri Indonesia dengan Oneemto (Pvt) Ltd.
- MoU antara PT Natural Indococonut Organik dan Industrial Stainless Steel Fabrication Pvt Ltd
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan PT Sterilyn Halal International
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan PT Nexport Global Network
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan Indonesia Eurasia International Council.
Forum INASCA bukan hanya menjadi platform promosi ekonomi Indonesia, tetapi juga wadah strategis dua arah yang mendukung pengembangan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Selatan dan Tengah.
Rencananya, INASCA akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya memperkokoh hubungan perdagangan, investasi, dan kerjasama strategis antara Indonesia dan kawasan Asia Selatan dan Tengah.
Dengan total transaksi yang signifikan dan prospek kerjasama yang menjanjikan, INASCA diharapkan menjadi pilar penting dalam memperluas hubungan ekonomi Indonesia ke wilayah tersebut.
Forum Bisnis Indonesia – Asia Selatan dan Tengah (INASCA) 2024 menjadi acara penting dimana pertama kalinya Indonesia memfasilitasi pertemuan dunia usaha dari Indonesia dan dari kawasan Asia Selatan dan Tengah dalam satu Forum interaksi bisnis dan dialog strategis.
Forum INASCA merupakan program unggulan yang dirancang oleh Kementerian Luar Negeri untuk mempromosikan kolaborasi ekonomi, menampilkan peluang bisnis, dan memfasilitasi kemitraan strategis antara Indonesia dengan negara Kawasan Asia Selatan dan Tengah secara tahunan.
Kawasan Asia Selatan dan Tengah, yang memiliki populasi sekitar 2,1 miliar jiwa, berfungsi sebagai penghubung penting pertemuan antara politik, ekonomi, dan kekayaan keragaman budaya.
Dengan PDB gabungan yang melebihi USD 5,2 triliun, kawasan ini merupakan pasar besar yang memiliki kedekatan geografis dan historis dengan Indonesia.
INASCA menjadi salah satu peluang untuk Indonesia dapat secara aktif mendorong menarik investasi asing, diversifikasi ekspor dan peningkatan industri pariwisata untuk peningkatan ekonomi antara Indonesia dan negara Kawasan Asia Selatan dan Tengah.
Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Asia Selatan dan Tengah telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dengan total volume perdagangan melampaui USD 43,5 miliar pada tahun 2022.
Sebanyak 312.166 wisatawan dari wilayah Asia Selatan dan Tengah telah berkunjung ke Indonesia yang turut memperkuat pertukaran budaya dan pariwisata antara Indonesia dengan kawasan tersebut.
Selain itu, investasi sebesar USD 142.000 telah terjadi memperlihatkan hubungan yang kuat antara Indonesia dengan negara Kawasan Asia Selatan dan Tengah. (nat)