BeritaEkonomi

Jajaki Peluang Pasar Non Tradisional di Eropa, Transaksi Indonesia-Europe Business Forum IEBF 2024 Rp 173 Triliun

×

Jajaki Peluang Pasar Non Tradisional di Eropa, Transaksi Indonesia-Europe Business Forum IEBF 2024 Rp 173 Triliun

Sebarkan artikel ini
Indonesia – Europe Business Forum (IEBF) 2024 yang berlangsung pada Senin (7/10) di Hotel Shangri-La Jakarta. (Foto: Kemlu RI)

SinarHarapan.id –   Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa telah menyelenggarakan Indonesia – Europe Business Forum (IEBF) 2024 yang berlangsung pada Senin (7/10) di Hotel Shangri-La Jakarta.

Bertujuan untuk menjajaki peluang pasar non-tradisional di Eropa,  pada Indonesia-Europe Business Forum IEBF 2024  telah ditandatangani tujuh nota kesepahaman dan letter of intent (MoU/LoI) kerja sama antara perusahaan Indonesia – Eropa.

Selama berlangsungnya IEBF 2024 dan Road to IEBF 2024, telah dihasilkan nilai transaksi sebesar USD 11,07 milyar atau sekitar Rp 173,069 Triliun.

Sebanyak enam perusahaan telah berpartisipasi pada business pitching dan 11 institusi telah menampilkan produk dan layanannya di mini showcase.

Tercatat 122 perusahaan Eropa dan 123 perusahaan Indonesia hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan IEBF 2024 termasuk business matching.

IEBF tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan, sebagai lanjutan dari IEBF perdana pada tahun 2022 dan IEBF kedua yang diadakan tahun lalu.

IEBF 2024 mengusung tema Promoting Indonesia-Europe Business Collaboration Towards A More Sustainable and Equitable Economic Development “.

Terdiri atas  kegiatan utama, yakni Business Pitching, Business Matching, dan Mini Showcase untuk mempertemukan para pelaku bisnis dari kedua belah pihak, menampilkan produk, teknologi, dan inovasi terbaru Indonesia, sekaligus mempresentasikan proyek dan inovasi dari pengusaha Indonesia kepada investor potensial.

“Bagi negara-negara Eropa, Indonesia merupakan pintu gerbang strategis menuju pasar di Asia dan Asia Tenggara. Di sisi lain, negara-negara Eropa merupakan mitra penting untuk Foreign Direct Investment (FDI) serta akses untuk teknologi canggih, modal, dan pasar”, ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury, dalam sambutannya saat membuka IEBF.

Sementara itu, Ibu Shinta Widjaja Kamdani selaku ketua APINDO dalam Keynote Speech nya menyampaikan bahwa Eropa merupakan mitra strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Melalui forum IEBF ini, Indonesia dan Eropa dapat lebih memperluas dan memperdalam hubungan perdagangan dan investasi.

Shinta Kamdani dalam press briefing juga sampaikan bahwa kemitraan yang terjalin antara pemerintah dan pelaku bisnis melalui kegiatan IEBF 2024 ini sangat penting untuk menggali potensi baru, disamping perlunya mengupayakan I-EU-CEPA.

IEBF 2024 merupakan ajang penting untuk memfasilitasi kemitraan dan kerja sama bisnis antara Indonesia dan negara-negara Eropa dan diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dan investasi, menggali peluang bisnis baru termasuk di negara-negara non-tradisional, serta memperluas jaringan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan Eropa.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu RI,  Umar Hadi  ​Dirjen Amerop Umar Hadi mengatakan pada  IEBF 2024 ada lima sektor prioritas yang menjadi fokus dalam IEBF 2024 yaitu: teknologi dan inovasi, ekonomi hijau dan biru, pariwisata dan industri budaya, industri kreatif dan industri kesehatan.

IEBF 2024 menawarkan business pitching dimana perusahaan-perusahaan mempresentasikan proyek dan inovasi mereka kepada investor potensial; memfasilitasi business matching antara pengusaha Indonesia dan mitra Eropa guna menjajaki kerjasama lebih lanjut; dan menyertakan mini showcase yang menampilkan produk, teknologi, dan inovasi terbaru dari Indonesia.

“Tema IEBF 2024 yaitu: Promoting Indonesia-Europe Business Collaboration Towards a More Sustainable and Equitable Economic Development,” kata Dirjen Umar Hadi.

Dirjen Amerop Kemlu RI, Umar Hadi mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Bio Farma, Mustika Ratu turut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk memberikan pandangan mereka terkait kontribusi inovatif di sektor ekonomi Indonesia.

Dirjen Amerop Kemlu RI Umar Hadi menyatakan bahwa melalui IEBF 2024 diharapkan dapat menghasilkan transaksi-transaksi bisnis, terutama dari negara-negara pasar non-tradisional di Eropa, seperti Turki, Slovakia, dan Bulgaria.

Adapun Shinta Kamdani mengatakan bahwa IEBF 2024 dapat menggali potensi negara-negara Eropa yang selama ini kurang dilirik untuk mencari peluang usaha di tengah upaya Pemerintah mewujudkan I-EU-CEPA.

“Saya yakin IEBF 2024 akan menjadi ajang penting untuk memfasilitasi kemitraan dan kerja sama bisnis antara Indonesia dan negara-negara Eropa,” kata Shinta Kamdani.

Kegiatan IEBF 2024 merupakan kegiatan IEBF kedua setelah sebelumnya diselenggarakan IEBF pertama pada 2023.​ (nat)