SinarHarapan.id-PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama IPB merayakan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara.
Dan acara ini berlangsung di Kampus IPB Dramaga dan lebih dari 500 mahasiswa turut hadir. Tujuannya: mendorong transformasi peternakan sapi perah lokal yang modern dan berkelanjutan.
Diskusi interaktif mengangkat tema “Rayakan Kebaikan Susu, Raih Kekuatan untuk Menang”. Para ahli peternakan, gizi, dan perwakilan pemerintah turut hadir dalam sesi ini.
Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director FFI, menyampaikan semangat FFI dalam mendukung SDGs. Ia menekankan pentingnya susu sebagai asupan bergizi dan solusi masalah gizi nasional.
Selain itu, FFI mengusung prinsip Grass to Glass dalam mengembangkan kemitraan dari hulu ke hilir.
FFI menjalankan Dairy Development Program (DD) sejak lebih dari 30 tahun lalu.
Program ini mendampingi puluhan ribu peternak dalam menerapkan praktik peternakan terbaik.
Khusus anak muda, FFI mendirikan Young Progressive Farmer Academy (YPFA) sebagai pusat pelatihan modern.
Sementara itu, Kemenko Pangan RI mengapresiasi inisiatif ini. Deputi Widiastuti menekankan bahwa swasembada susu adalah misi strategis nasional.
Kementerian Pertanian juga memberikan dukungan. Menurut Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, susu adalah asupan penting yang harus dijangk semua kalangan.
Konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibanding negara ASEAN lainnya.
Kemudian target pemerintah: swasembada susu pada 2029 melalui penambahan 1 juta ekor sapi perah.
Prof. Idat Galih menyebut kolaborasi dengan industri memperkuat peternakan lokal dan ekonomi masyarakat.
Sementara Prof. Epi Taufik menyoroti pentingnya teknologi dalam efisiensi produksi susu.
Prof. Hardinsyah dari FEMA IPB menjelaskan bahwa susu berperan penting dalam perbaikan status gizi.