SinarHarapan.id-Indonesia dan Mesir sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara menuju perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, dan ia optimistis hal tersebut akan mendorong perdagangan kedua negara dengan pesat.

Berdasarkan siaran pers Kemendag yang InfoPublik terima pada Jumat (2/7/2024), kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan bilateral antara Mendag Zulkifli Hasan dengan Head of the Egyptian Commercial Service Kementerian Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Mesir Yahya ElWathik Bellah di kantor Kementerian Perdagangan RI di Jakarta pada Rabu, (31/7/2024).

“Indonesia dan Mesir memiliki hubungan kerja sama, persaudaraan, dan sejarah yang panjang jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kami sepakat dan mendukung penuh peningkatan hubungan bilateral perdagangan ke arah yang lebih baik, ke arah perjanjian perdagangan bebas RI-Mesir,” ujar Zulkifli Hasan.

Usai bertemu Zulkifli Hasan, di hari yang sama, Head of the Egyptian Commercial Service, Yahya El-Wathik Bellah menghadiri Pertemuan Pertama Joint Trade Committee (JTC) Indonesia-Mesir.

Pada pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. Turut mendampingi, yaitu Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf. Sementara itu, Delegasi Mesir dipimpin oleh Head of the Egyptian Commercial Service Yahya El-Wathik Bellah.

Pertemuan Pertama JTC Indonesia-Mesir membahas beberapa isu yang dapat mendorong pertumbuhan perdagangan kedua negara, seperti kegiatan promosi dan pertukaran informasi perdagangan, kerja sama pengembangan usaha kecil dan menengah, kerja sama bidang standardisasi, aktivasi forum bisnis Indonesia-Mesir, wisata medis, serta bidang lainnya yang disepakati kedua negara, termasuk skema imbal dagang.

Adapun Isu penting lainnya yang juga dibahas, yaitu rencana pembentukan perjanjian dagang bebas antara Indonesia dan Mesir.

“Kami mendukung penuh pembahasan ke arah perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Mesir. Indonesia adalah mitra bisnis strategis dan saudara tua bagi Mesir. Produk-produk Indonesia merupakan produk penunjang industri bagi Mesir. Dengan kesepakatan ini, Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas dan kemudahan investasi di Mesir serta membuka peluang bisnis dan investasi di Zona Ekonomi Terusan Suez yang dimiliki Mesir,” ujar Yahya.

Djatmiko menambahkan, tren perdagangan Indonesia-Mesir menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 8,65 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2019 sampai 2023). Itu merupakan pertanda baik bagi kedua negara.

Selama lima tahun terakhir, nilai perdagangan antara Indonesia dan Mesir menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tren perdagangan ini diharapkan dapat mencapai USD 3 miliar dalam 5 tahun mendatang,” ujar Djatmiko.

Pada Januari sampai Mei 2024, perdagangan kedua negara  mencapai USD570,4 juta. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai USD493 juta dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD77,5 juta.

Sementara pada 2023, total  perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD1,51 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD1,31 miliar, dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD201,4 juta. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus perdagangan terhadap Mesir sebesar USD1,11 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Mesir di antaranya minyak sawit dan turunannya, biji kopi, rempah-rempah, kelapa, bubuk kakao, produk perikanan dan hasil laut, benang tekstil, produk kayu, ban kendaraan, kendaraan penumpang, dan produk potensial lainnya.(isn/infopublik)