SinarHarapan.id – Kasus warga negara Indonesia (WNI) bermasalah di Kamboja meningkat tajam pada awal 2025. Selama Januari hingga Februari 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh mencatat 841 kasus. Angka ini melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagian besar kasus melibatkan WNI yang terjebak dalam penipuan daring (online scam). Para pelaku biasanya tergiur tawaran kerja mudah dengan bayaran tinggi dan kualifikasi rendah.
Mayoritas Kasus Terkait Penipuan Daring
Baca Juga: IOM Dukung Pemulangan Korban Perdagangan Orang
Sebanyak 75% dari total kasus melibatkan penipuan daring. WNI yang bekerja sebagai scammer sering tertipu oleh janji pekerjaan mudah dengan imbalan besar. Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menegaskan bahwa KBRI terus berkoordinasi dengan pihak berwenang di Kamboja dan Indonesia.
“Kami akan terus menindaklanjuti lonjakan kasus ini. WNI di Kamboja agar lebih berhati-hati dan melakukan lapor diri ke KBRI,” jelas Dubes Santo.
Tren Peningkatan Kasus Dalam Lima Tahun Terakhir
Tren peningkatan kasus WNI bermasalah di Kamboja terlihat jelas dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, KBRI hanya menangani 56 kasus. Namun, pada 2024 jumlahnya melonjak drastis menjadi 3.310 kasus. “Artinya, ada kenaikan lebih dari 60 kali lipat dalam lima tahun,” ungkap Dubes Santo.
Lonjakan ini diperkirakan terus berlanjut karena semakin banyak WNI yang menetap di Kamboja. Pemerintah Kamboja mencatat lebih dari 131 ribu WNI tinggal secara legal di Kamboja pada 2024. Sebagian besar WNI terkonsentrasi di Sihanoukville, Poipet, Chrey Thum, Bavet, dan Phnom Penh.
Peringatan Keras dari Dubes RI
Dubes Santo terus mengingatkan WNI untuk berhati-hati menerima tawaran kerja di luar negeri yang tampak terlalu mudah. “If it’s too good to be true, then it IS too good to be true. Jangan mudah percaya,” tegas Dubes Santo.
Dubes Santo juga memperingatkan WNI yang sedang dalam proses perlindungan atau kepulangan untuk tidak tergoda tawaran jalur cepat dengan biaya tertentu. “Sangat disayangkan ada oknum yang mengatasnamakan KBRI Phnom Penh untuk menipu sesama WNI,” ujarnya.
Saluran Bantuan untuk WNI
Bagi WNI yang memerlukan bantuan, KBRI Phnom Penh menyediakan hotline Pelindungan WNI di nomor +855 12 813 282. WNI juga bisa datang langsung ke KBRI untuk mendapatkan bantuan.
WNI Diminta Tidak Kembali ke Kamboja
Dubes Santo meminta WNI yang sudah pulang agar tidak kembali ke Kamboja. “Kami menemukan beberapa kasus di mana WNI yang sudah dipulangkan justru kembali lagi bekerja di Kamboja. Mereka menjadi ‘korban kambuhan’ dan memperumit penyelesaian kasus,” jelasnya.
Peningkatan kasus WNI di Kamboja menjadi tantangan besar bagi KBRI dan pemerintah. Kewaspadaan dan koordinasi yang kuat menjadi kunci untuk melindungi WNI di luar negeri.