SinarHarapan.id – Selain perlu persiapan untuk menjadikan mudik tetap aman, kebersihan di daerah lintasan pemudik harus tetap dijaga dengan menerapkan mudik minim sampah.
Jutaan kilogram sampah tambahan diperkirakan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar talkshow GenPosting (Generasi Positive Thinking) dengan tema “Mudik Ceria Penuh Makna, Minim Sampah” di Aston Cirebon Hotel, Jawa Barat.
Kabupaten Cirebon terletak di pesisir utara Pulau Jawa, yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya di lintas utara dan tengah Jawa. Saat arus mudik datang, Kabupaten Cirebon yang termasuk dalam Jalur Pantura dapat dilintasi oleh jutaan orang dengan kendaraan pribadi maupun transportasi publik. Selain perlu persiapan untuk menjadikan mudik tetap aman, kebersihan di daerah lintasan pemudik harus tetap dijaga dengan menerapkan mudik minim sampah.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik yang diwakili oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM), Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, menjelaskan bahwa Pemerintah terus berupaya memastikan kelancaran arus mudik, salah satunya terkait dengan kesiapan jalur-jalur yang biasa dilalui dan terpantau sibuk seperti Jalur Pantura. Selain itu, melalui forum ini diharapkan masyarakat dan para pemangku kebijakan dapat bergerak bersama untuk meminimalisasi produksi sampah selama liburan lebaran.
“Kita berharap dengan adanya kolaborasi kita hari ini, seluruh Kementerian, Pemda, dan seluruh masyarakat Indonesia bisa patuh meletakkan sampah pada tempatnya. Tentunya, perlu posko dan pembentukan satuan tugas khusus untuk penanganan sampah mudik di Kabupaten Cirebon, khususnya satu minggu sebelum lebaran dan satu minggu sesudahnya untuk mengantisipasi keluhan masyarakat mengenai penumpukan sampah di rest area ataupun daerah-daerah tertentu yang harus segera ditangani selama masa arus mudik dan arus balik,” jelas Septriana lewat sambutannya (3/4/2024).
Untuk mendukung mudik tahun ini, Kementerian Kominfo dijelaskan Septriana juga memfasilitasi jaringan internet 4G maupun 5G untuk memudahkan akses informasi selama perjalanan. “Sehingga ketika ada rekayasa lalu lintas, bisa segera dikomunikasikan dan jangan sampai menimbulkan kemacetan. Kami juga sedang menyiapkan aplikasi yang menyediakan informasi terkini soal mudik,” tambah Septriana.
Terkait soal persiapan untuk menekan kepadatan mudik, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Thontowi Djauhari menjelaskan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terutama dengan kepolisian yang akan terjun ke lapangan. Ketika aturan one way di jalan tol diberlakukan, tentu akan berpengaruh pada jalan-jalan arteri seperti di wilayah Cirebon sehingga perlu diatur untuk menghindari penumpukan.
“Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil tema Mudik Ceria Penuh Makna yang memiliki arti bahwa Pemerintah berupaya memberikan keceriaan (kebahagiaan) dengan penyelenggaraan arus mudik dan balik berjalan aman, lancar, dan selamat sehingga memberi makna mendalam bagi seluruh masyarakat,” jelas Thontowi.
Guna menekan kepadatan baik di arus mudik dan arus balik, Kemenhub berkoordinasi dengan Kominfo untuk mengajak masyarakat mudik lebih awal dan balik lebih lambat. Selain itu, Thontowi menekankan soal pentingnya mencari tahu kelayakan kendaraan maupun pemahaman supir tentang medan atau rute jalan, untuk menghindari kecelakaan.
Berdasarkan survei, Thontowi menjelaskan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang paling banyak dilalui oleh para pemudik. Selain padat oleh kendaraan yang melintas, Pasar Tumpah di Cirebon juga rawan memicu kemacetan. Untuk menekan kepadatan, andong-andong direncanakan untuk tidak beroperasi terlebih dahulu dan mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan terkait kampanye Mudik Minim Sampah, Direktur Penanganan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar, menjelaskan bahwa gerakan ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 untuk mengajak semua pemudik dan pihak terkait di sepanjang jalur mudik untuk dapat mengelola sampah dengan lebih baik. Di tahun ini, kampanye tersebut diintegrasikan ke dalam program Mudik Nasional “Mudik Ceria, Penuh Makna”.
“Potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 secara nasional mencapai 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia. Sekitar 58 juta kilogram sampah tambahan diperkirakan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik tersebut,” jelas Novrizal.
KLHK dijelaskan Novrizal akan melakukan fasilitasi dan koordinasi secara khusus dengan pemda dan otoritas pelabuhan, terminal bus, dan rest area untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah yang tidak tertangani. Selain mengajak partisipasi publik, diharapkan juga komitmen dan peran aktif produsen/pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah mudik.
“Kami harapkan teman-teman juga bisa ikut bagikan konten di media sosial tentang Mudik Minim Sampah sehingga publik semakin sadar untuk meminimalisir sampah. Saat berbelanja di rest area misalnya, membawa kantong belanja, botol minum, dan wadah makanan sendiri supaya tidak menghasilkan sampah baru,” ajak Novrizal.
Imbauan lainnya yang disampaikan Novrizal untuk menyukseskan mudik yang minim sampah adalah mengambil makanan secukupnya dan selalu habiskan makanan. Serta, meletakkan sampah di wadah yang sesuai atau pilah sampah.
Saat arus mudik berlangsung, khususnya jalan tol, ketertiban masyarakat masih perlu ditingkatkan supaya tidak berhenti sembarangan di bahu tol. Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol.) Sumarni menjelaskan fenomena ini kerap kali terjadi, yang tidak hanya menyebabkan kemacetan namun juga menimbulkan sampah.
“Saat mudik, banyak masyarakat istirahat di bahu jalan, gelar tikar, dan makan seperti piknik. Setelah makan, sampahnya dibiarkan begitu saja,” cerita Sumarni.
Di sisi lain, terkait upaya penanganan lalu lintas saat libur lebaran akan diantisipasi dengan beberapa tindakan oleh Polresta Cirebon seperti memperbanyak anggota di titik kemacetan dan meminta pemudik atau wisatawan untuk tidak parkir di bahu jalan.
Sumarni juga menambahkan, “Kami melakukan beberapa tindakan buka tutup di rest area termasuk meminta masyarakat untuk keluar gate tol terdekat atau melanjutkan ke perjalanan berikutnya jika ingin beristirahat apabila rest areatersebut tutup.”
Untuk menjadikan mudik semakin nyaman dan aman, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, menjelaskan soal ketersediaan kamera CCTV di 11 titik untuk melihat kondisi wilayah dan kepadatan di Kabupaten Cirebon.
“Kami juga telah memasang hot spot internet gratis bagi publik di beberapa daerah wisata dan jalur mudik seperti di Taman Hutan Kota Sumber, Masjid Agung Sumber, Kecamatan Palimanan, Kecamatan Pangenan, Kecamatan Losari, Wisata Makam Sunan Gunung Jati, dan Wisata Batu Lawang Cupang,” jelas Bambang.
Talkshow GenPosting kali ini diharapkan dapat menginformasikan kepada khalayak luas tentang kesiapan transportasi dan pengaturan lalu lintas di Cirebon dalam menghadapi libur lebaran 2024, serta mengajak para pemudik dan pelaku usaha agar meminimalisir sampah selama melakukan perjalanan mudik dan balik. Lewat kolaborasi berbagai pihak, tahun ini diharapkan dapat terselenggara mudik yang ceria, penuh makna, dan minim sampah. (non)