SinarHarapan.id-Wakil Presiden (Wapres) selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) langsung memimpin rapat terbatas membahas tentang Papua pada Rabu (26/4/2023).
Pada pertemuan tersebut, Wapres mengungkapkan rasa prihatin terkait situasi dalam dua pekan terakhir, dimana sejumlah prajurit TNI gugur dalam tugas operasi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Disebabkan oleh, adanya tindak kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah terkait.
“Menyikapi situasi ini, TNI dan Polri untuk memperkuat strategi yang komprehensif untuk Papua,” kata Wapres yang dikutip melalui siaran pers.
Wapres meyakini, Panglima TNI dan Kapolri telah melakukan evaluasi operasi dan memperkuat langkah-langkah dengan menetapkan status operasi menjadi siaga tempur darat.
Namun, Wapres mengingatkan, bersamaan dengan pendekatan keamanan, harus tetap konsisten dengan pendekatan kesejahteraan yang berbasis sosial-kultural dan administratif-politik untuk menangani akar persoalan dan isu-isu strategis di 6 Provinsi di tanah Papua.
Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya mengelola komunikasi luar negeri dan dalam negeri yang tepat, serta pentingnya kajian-kajian pemikiran strategis guna perbaikan formulasi dan pelaksanaan kebijakan soal Papua ke depan.
Pada rapat tersebut, Wapres juga meminta laporan perkembangan terkini, langkah-langkah yang telah diambil, serta usulan penanganan selanjutnya dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan pejabat lainnya yang hadir.(isn/infopublik)