SinarHarapan.id-Nyeri sering menjadi keluhan utama pasien karena mengganggu kesehatan fisik dan psikologis.
Nyeri sendiri adalah ketidaknyamanan yang bisa bersifat sensorik maupun emosional, terkait risiko kerusakan jaringan.
Nyeri akut muncul mendadak dan cepat hilang, sedangkan nyeri kronis berlangsung lebih lama.
Pada penderita kanker, nyeri merupakan masalah umum dan bisa terjadi pada semua stadium.
Nyeri kanker bisa berasal dari sel kanker yang menekan saraf, tulang, atau organ sekitar.
Efek samping pengobatan kanker, seperti kemoterapi atau pembedahan, juga dapat menimbulkan nyeri.
Manajemen nyeri bertujuan meredakan nyeri, meningkatkan fungsi tubuh, dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
Pendekatan manajemen nyeri ketika pasien mengalami nyeri berkelanjutan.Ada dua jenis utama manajemen nyeri: farmakologis dan non-farmakologis.
Prinsip step ladder WHO digunakan secara bertahap dalam penanganan nyeri pada penderita kanker.
Tahap awal adalah pemberian obat non-opioid seperti parasetamol untuk nyeri ringan.
Jika nyeri bertambah parah, obat opioid lemah seperti tramadol diberikan pada tahap kedua.
Untuk nyeri sedang hingga berat, tahap ketiga menggunakan opioid kuat seperti morfin.
Tahap keempat mencakup prosedur non-farmakologis, termasuk teknik intervensi dan neuromodulasi.
Intervensi ini dapat berupa analgesia epidural, pemotongan saraf, dan teknologi neuromodulasi.
Prosedur intervensi lain mencakup ablasi saraf untuk menghentikan sinyal nyeri.Cementoplasty digunakan sebagai terapi paliatif untuk metastasis kanker tulang.
Radioterapi paliatif juga bisa memblok nyeri pada titik tertentu dalam tubuh.
Oleh karena itu, Pain Clinic RS Pondok Indah memberikan layanan lengkap untuk diagnosis hingga terapi nyeri.
Klinik ini menggunakan pendekatan holistik dengan dukungan tim spesialis dan teknologi terbaru.
Pain Clinic RS Pondok Indah mampu menerapkan prosedur step ladder WHO hingga tahap keempat.
Fasilitasnya mencakup teknologi canggih seperti radiofrekuensi, USG guiding, dan CADD.
Mengelola nyeri dengan tepat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama penderita kanker.