SinarHarapan.id-Lebih dari 65 juta pemuda Indonesia memegang peran penting menentukan arah pembangunan.
Momen ini tertuang dalam acara “Local Youth Actions for the SDGs & Beyond” di Jakarta, Senin (11/8).
UNDP bersama Kemenpora dan UNESCO, bertepatan peringatan Hari Pemuda Internasional 2025 menginisiasi kegiatan ini.
Temanya menyoroti kontribusi nyata generasi muda di tingkat lokal untuk mendukung target SDGs.
Diskusi panel menghadirkan Nila Murti dari UNDP, Hasintya Saraswati dari Kemenpora, dan Gunawan Zakki dari UNESCO.
Veronika Krasnasari memandu jalannya diskusi yang membahas peran strategis anak muda dalam mendorong perubahan.
Nila menyebut pemuda punya ide, energi, dan jaringan untuk menggerakkan perubahan di komunitasnya.
Menurutnya, dukungan pelatihan, peningkatan kapasitas, dan akses pendanaan menjadi kunci mewujudkan ide-ide tersebut.
UNDP menjalankan program Youth-Co Lab di enam provinsi untuk mendorong inovasi inklusif berbasis komunitas.
Hasintya menekankan pentingnya muncul pemimpin lokal dari kalangan pemuda untuk membawa perubahan nyata.
Ia menilai anak muda harus mendapat ruang menjadi pemimpin di lingkungannya, bukan hanya di forum internasional.
Kemenpora menggandeng LPDP Keolahragaan dan Collab Rangers untuk membekali keterampilan pra-bencana dan inovasi sosial.
Gunawan dari UNESCO menilai tantangan terbesar adalah minimnya platform bagi pemuda mengeksekusi gagasan.
Ia menegaskan anak muda harus mendapat kepercayaan, disertai akses, pelatihan, dan platform yang memadai.
Selain itu, UNESCO mengembangkan literasi media untuk melawan misinformasi dan ujaran kebencian di era digital. Ketiga lembaga sepakat digitalisasi dan AI bagaikan pedang bermata dua.
UNDP menjalankan program Skill Our Future bersama Microsoft untuk melatih kesiapan anak muda menghadapi AI.
UNESCO bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi Digital menilai kesiapan regulasi AI beretika sesuai standar global.
Kesetaraan gender juga disorot, mengingat perempuan muda kerap menghadapi hambatan lebih besar.
Program Movers menjadi contoh pemberdayaan, di mana pemuda melatih komunitasnya sendiri dengan prinsip saling menguatkan.