Kesra

UNESCO Dorong Gizi Sehat di Sekolah

×

UNESCO Dorong Gizi Sehat di Sekolah

Sebarkan artikel ini

Laporan UNESCO menyoroti pentingnya makanan sekolah dalam menunjang pendidikan dan kesehatan.

aporan UNESCO menyoroti pentingnya gizi makanan sekolah dalam menunjang pendidikan dan kesehatan.

SinarHarapan.id – Laporan UNESCO menyoroti pentingnya makanan sekolah dalam menunjang pendidikan dan kesehatan. Akses terhadap makanan meningkat, tetapi kualitas gizi masih di abaikan di banyak negara.

Kesehatan murid sangat di pengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi di sekolah setiap hari. Keseimbangan antara asupan karbohidrat, protein, dan vitamin belum tercapai secara merata.

Program makan di sekolah harus mempertimbangkan nilai gizi, bukan sekadar mengenyangkan. Penggunaan bahan segar perlu ditingkatkan untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak.

Kurikulum sekolah sebaiknya mengintegrasikan pelajaran tentang pentingnya makan bergizi. Dengan pengetahuan sejak dini, anak dapat membuat keputusan makanan yang lebih bijak.

Baca Juga: UNESCO Dedikasikan Hari Pendidikan Internasional 2025 untuk AI

Pentingnya Isi Piring Siswa

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyampaikan pernyataan tegas dalam laporannya. Menurut Azoulay, “Hampir separuh murid kini mendapat makanan sekolah berkat investasi besar.”

Namun, ia mengingatkan pentingnya memeriksa kandungan makanan yang tersaji. “Fokus harus pada keseimbangan dan bahan segar,” tegas Azoulay.

Pandangan tersebut memperkuat komitmen UNESCO dalam menyusun standar makanan sehat global. pentingnya nutrisi dipandang sebagai bagian dari sistem pendidikan yang menyeluruh. Kesehatan anak tidak dapat di pisahkan dari kualitas pendidikan yang mereka terima.

Manfaat Program Makanan Sekolah

Data UNESCO 2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada jangkauan program makanan sekolah. Sekitar seperempat murid dunia mendapat makanan dari sekolah, khususnya pada jenjang dasar.

Sebanyak 47 persen murid sekolah dasar kini mendapat manfaat langsung dari program tersebut. Studi menunjukkan adanya peningkatan pendaftaran siswa sebesar 9 persen.

Kehadiran di kelas meningkat 8 persen setelah program makanan diperluas. Hasil belajar pun menunjukkan tren positif, seiring dengan meningkatnya energi dan fokus murid.

Makanan sehat terbukti meningkatkan konsentrasi dan daya tangkap siswa selama pelajaran berlangsung. Efek jangka panjangnya sangat penting bagi kualitas generasi mendatang.

Kurangnya Standar Gizi

UNESCO merilis laporan bertajuk Education and Nutrition: Learn to Eat Well dalam forum internasional. Acara Nutrition for Growth di Prancis menjadi panggung peluncuran laporan tersebut.

Menurut laporan, kehadiran ahli gizi dalam perencanaan menu sekolah masih sangat terbatas. Sebanyak 27 persen makanan sekolah dunia di susun tanpa konsultasi gizi profesional.

Kemudian, ketiadaan panduan berdampak pada buruknya kualitas makanan yang disediakan. Hanya 93 dari 187 negara memiliki regulasi resmi mengenai makanan sekolah.

Namun, dari jumlah itu, hanya 65 persen menerapkan aturan ketat untuk kantin dan toko makanan. Keberadaan mesin penjual otomatis tanpa kontrol gizi juga memperburuk situasi. Lingkungan sekolah seharusnya mendukung konsumsi makanan sehat, bukan sebaliknya.

Obesitas dan Kelaparan

Peningkatan obesitas di kalangan anak sekolah menjadi perhatian utama dalam laporan ini. Sejak 1990, angka obesitas meningkat dua kali lipat di banyak negara.

Pola makan tinggi gula dan lemak memperparah kondisi kesehatan generasi muda. Sementara itu, ketahanan pangan memburuk di berbagai belahan dunia.

Situasi ini menciptakan ketimpangan antara kelebihan dan kekurangan gizi. Sekolah menjadi ruang strategis untuk mengatasi kedua masalah sekaligus.

Ketidakseimbangan ini bisa menurunkan kualitas hidup dan produktivitas anak di masa depan. Makanan ultra-proses seharusnya dibatasi dari lingkungan sekolah. Anak-anak perlu dibimbing agar memilih makanan alami dan bergizi.

Edukasi dan Kolaborasi

Karenanya, UNESCO mengajukan solusi konkret untuk mengatasi krisis gizi sekolah. Prioritas utama mereka adalah penggunaan makanan segar dan minim proses.

Materi pendidikan tentang gizi akan diintegrasikan ke dalam kurikulum formal. Melalui pendekatan ini, anak-anak belajar langsung tentang nilai makanan sehat.

Program pelatihan bagi guru dan staf sekolah di seluruh dunia perlu. Panduan teknis akan tersedia agar pelaksanaan lebih efisien dan konsisten.

Pemerintah di dorong untuk memperkuat kebijakan dan alokasi dana untuk makanan sekolah. Langkah ini akan memperkuat sistem pendidikan dan kesehatan secara bersamaan. UNESCO berharap semua pihak mengambil peran aktif dalam transformasi ini.

Kolaborasi Global Lewat Koalisi Makanan Sekolah

Upaya tersebut juga di dukung oleh Koalisi Makanan Sekolah global. UNESCO menjadi anggota aktif yang mendorong kebijakan makanan bergizi di seluruh dunia.

Koalisi ini mengkoordinasikan berbagai inisiatif demi menjangkau semua anak sekolah. Setiap murid, di mana pun mereka berada, berhak atas makanan bergizi.

Melalui kolaborasi global, dampak program bisa lebih luas dan efektif. Koalisi ini juga menyasar wilayah rawan krisis pangan dan konflik. Dengan pendekatan lintas sektor, solusi menjadi lebih berkelanjutan.

UNESCO percaya kebijakan makanan sekolah dapat mengubah masa depan dunia. Kerja sama antara negara, LSM, dan sektor swasta sangat penting.

Makanan Sehat, Generasi Tangguh

Makanan sehat adalah fondasi dari masyarakat yang kuat dan mandiri. Anak-anak yang mendapat gizi cukup tumbuh menjadi pribadi produktif dan cerdas.

Kualitas sumber daya manusia berakar dari asupan gizi sejak dini. Investasi dalam program makanan sekolah adalah langkah jangka panjang yang bijak.

Negara yang peduli pada gizi anak menjamin masa depannya sendiri. Isi piring murid hari ini menentukan kualitas pemimpin masa depan.
Dengan edukasi dan kebijakan yang tepat, semua anak bisa tumbuh optimal.

Kolaborasi dan aksi nyata sangat penting. UNESCO telah memberikan arahan, kini saatnya dunia bertindak bersama. Perubahan mulai dari keputusan kecil di sekolah-sekolah kita.