SinarHarapan.id – Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali mencatat sejarah. Ajang balap motor dunia yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 3–5 Oktober, berhasil menarik 140 ribu penonton. Angka ini melampaui catatan tahun lalu, yang mencapai 121 ribu orang.
Gelaran tersebut bukan hanya pesta olahraga, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang terasa di berbagai sektor. Dinas Pariwisata Lombok mencatat okupansi hotel di kawasan The Mandalika penuh 100 persen, sementara rata-rata hunian hotel di seluruh Lombok mencapai 93 persen. Restoran, penyedia transportasi, hingga usaha penyewaan kendaraan turut merasakan lonjakan permintaan.
“Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal. Momentum ini menjadi kebangkitan sektor pariwisata dan UMKM,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
Fadjar menyebut, hanya dari transaksi di booth merchandise dan convenience store Bright Pertamina, perputaran uang mencapai Rp1,9 miliar. Aktivasi Pertamina di sekitar sirkuit menambah nilai ekonomi, meski secara keseluruhan, kontribusinya diyakini jauh lebih besar.
Pada balapan utama, Fermin Aldeguer keluar sebagai juara pertama, disusul Pedro Acosta di posisi kedua dan Alex Marquez di posisi ketiga. Sejumlah nama besar seperti Marc Marquez, Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Joan Mir gagal menyelesaikan lomba akibat insiden di lintasan.
Menurut Fadjar, antusiasme penonton yang begitu tinggi menunjukkan bahwa Mandalika telah menjelma ikon sport tourism dunia. “Kami bersyukur ajang ini kembali sukses digelar dan bahkan memecahkan rekor penonton baru,” katanya.
Selain memacu adrenalin, balapan ini juga memperlihatkan sisi lain Pertamina sebagai tuan rumah. Sebagai perusahaan energi, Pertamina terus menegaskan komitmen pada transisi energi dan target net zero emission 2060, dengan berbagai program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Pertamina bangga menghadirkan event kelas dunia sekaligus membawa energi positif bagi Indonesia,” tutur Fadjar.
