Ekonomi

Astra Melalui YDBA Rangkulan Anak Muda Berinovasi dan Berkolaborasi Bina UMKM

×

Astra Melalui YDBA Rangkulan Anak Muda Berinovasi dan Berkolaborasi Bina UMKM

Sebarkan artikel ini
Pemilik UMKM Oppu Company, Katarina Octaviani Putri diantara produk lurik karyanya. Berkat pelatihan dan pendampingan dari Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Oppu Company telah mengalami perkembangan yang signifikan. Foto: SHID/Ruht Semiono

SinarHarapan.id – Selama lebih dari empat dekade, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kemajuan masyarakat melalui berbagai kontribusi sosial, salah satunya memperkuat kolaborasi demi mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh negeri.

UMKM memegang peran vital dalam perekonomian Indonesia. Salah satu strategi kunci untuk mewujudkan hal ini adalah keterlibatan anak muda sebagai penggerak perubahan.

Seorang anak muda asal Surakarta, Jawa Tengah, bernama Katarina Octaviani Putri (27), yang akrab dipanggil Oca, melakukan inovasi dan memberikan sentuhan modern pada warisan budaya lokal, menjadikan kain lurik lebih menarik dan relevan bagi kalangan muda.

Inovasi Oca memberikan sentuhan modern pada warisan budaya lokal, menjadikan kain lurik lebih menarik dan relevan bagi kalangan muda.

“2014 adalah tonggak awal saya memulai usaha ini, yaitu untuk terus melestarikan kain lurik agar dapat menjadi produk fesyen yang elegan serta memiliki nilai ekonomi tinggi,” ungkap Oca saat ditemui di galeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (25/9/2024).

Bahan baku kain lurik diperoleh dari penenun tradisional di Klaten. Kain ini dibuat oleh penenun lokal menggunakan metode tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), yang dikenal dengan nama gedog.

Oca menggunakan kain lurik lendang, yang dalam penggunaan tradisional berfungsi sebagai gendongan barang di pasar dan gendongan kayu di desa.

Lurik Oppu Company makin dikenal berkat Astra melalui YDBA. Oca mulai bergabung dan mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari Astra melalui YDBA pada 2019.

“kami mendapatkan pelatihan untuk manajemen usaha yang dulu sederhana kini menjadi lebih tertata dan professional”, ungkap Oca.

Oppu Company terus mengalami perkembangan signifikan dalam manajemen usahanya, yang kini lebih tertata dan profesional. Terbukti pada 2023, Oppu Company berhasil lulus asesmen YDBA dan meraih predikat UMKM Mandiri.

Selain itu, Oppu Company juga difasilitasi untuk mengikuti sejumlah pameran dan business matching di Trade Expo Indonesia (TEI) di Tangerang Selatan, serta berbagai pameran lainnya di Solo.

Koordinator LPB YDBA Solo, Dimas Wahyu Ashary, mengatakan pembinaan dan pendampingan LPB YDBA Solo kepada pelaku usaha UMKM dilakukan melalui empat program utama YDBA, yaitu pelatihan, pendampingan, fasilitasi pasar, dan fasilitasi pembiayaan.

“Kolaborasi yang sejalan dengan semangat Astra melalui YDBA untuk terus mengajak stakeholders maupun UMKM agar berkolaborasi menghasilkan karya yang dapat mendukung UMKM dan meningkatkan ekonomi,” ungkap Dimas.

Mengusung tagline YDBA, “Siap Beraksi untuk Negeri”. Tagline ini diharapkan mampu menjadi penyemangat bagi YDBA, khususnya UMKM untuk terus berkomitmen berkontribusi kepada Indonesia yang juga sejalan dengan cita-cita Astra.

Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, menegaskan komitmen Astra dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Melalui YDBA, Astra tidak hanya memberikan pelatihan yang bersifat sementara, tetapi juga menerapkan metode pembinaan berkelanjutan yang melibatkan pendampingan intensif.

Rahmat menjelaskan bahwa pendekatan Astra melalui YDBA berbeda dengan program pembinaan pada umumnya yang cenderung terbatas pada pelatihan singkat.

“Kami tidak hanya datang, memberikan pelatihan, lalu pergi. Astra melalui YDBA memberikan perhatian penuh dengan melakukan pendampingan secara intensif dan jangka panjang,” ungkap Rahmat.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah dengan mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) di berbagai daerah.

Pendekatan berbasis komunitas ini dinilai sangat efektif, karena LPB tidak hanya memberikan pelatihan teknis kepada pelaku UMKM, tetapi juga membantu dalam hal manajemen, pemasaran, hingga akses ke jaringan bisnis yang lebih luas.

Dengan adanya LPB, para pelaku UMKM di daerah memiliki akses yang lebih mudah untuk berkonsultasi, mendapatkan solusi atas tantangan bisnis mereka, serta berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk dan jasa mereka.

Atas upayanya yang konsisten dalam membina UMKM, YDBA berhasil meraih penghargaan bergengsi Platinum untuk kategori Pembina UMKM.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas dedikasi Astra melalui YDBA dalam membina dan memberdayakan ribuan UMKM di seluruh Indonesia.

Dengan semakin banyaknya UMKM yang mendapatkan pembinaan berkualitas, diharapkan sektor UMKM di Indonesia bisa terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Melalui langkah-langkah yang strategis dan komitmen jangka panjang ini, Astra melalui YDBA membuktikan bahwa mereka tidak hanya peduli terhadap pertumbuhan bisnisnya sendiri, tetapi juga terhadap pengembangan ekonomi masyarakat luas.

Dengan penghargaan yang diterima serta pencapaian para UMKM binaannya, YDBA diharapkan terus menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM di masa mendatang. (rht)