Ketua KONI DKI Jakarta, Hidayat Humaid bersama Tim basket 5x5 Putra dan Putri berfoto bersama usai mengawinkan emas cabor Basket. (SH.ID/Nonnie Rering).

SinarHarapan.id – Tim Basket putra DKI Jakarta mengalahkan Jawa Timur pada pertandingan final basket 5×5 Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024) sore. Sebelumnya, tim putri basket DKI juga telah meraih medali emas dengan mengalahkan Jawa Timur.

Sukses serupa pernah diraih DKI  20 tahun lalu. “Selama 20 tahun penantian kita untuk mengawinkan emas cabor basket putra dan putri. Terakhir pada tahun 2004 saat PON diselenggarakan di Sumatera Selatan,” kata Hidayat Humaid, Ketua KONI DKI usai pertandingan. Persaingan kedua tim sangat ketat di pertandingan ini. DKI akhirnya menang dengan skor 62-57.

Bagi Hidayat, kemenangan ini terasa sangat istimewa. Pada 2004, saat DKI sukses merebut dua medali emas yang sama, dia ikut mendampingi secara langsung tim basket putri sebagai pelatih fisik. Sekarang, Hidayat juga berkesempatan hadir dan menyaksikan secara langsung dua pertandingan final ini.

“Di Sumsel saya sebagai pelatih fisik mereka. Sekarang saya juga bisa hadir menyaksikan langsung sebagai Ketua KONI DKI. Ini adalah kejutan yang membahagiakan setelah penantian panjang,” lanjut Hidayat.

Menurutnya, kesuksesan ini bisa terjadi karena kerja keras semua pihak dan momentumnya pas. “Pemain-pemainnya bagus, ditangani pelatih yang bagus, Ketua Pengprov Perbasi DKI juga sangat peduli. Kesuksesan ini bisa tercapai karena sinergi bagus dari semua pihak. Mereka bekerja sama dengan kondusif,” jelasnya.

Baik tim putra maupun putri cabor basket didominasi tiga provinsi yang sama. Medali perak diraih Jawa Timur, dan medali perunggu oleh Jawa Barat.

Salah satu pemain kunci tim basket putra DKI, Hendirck Xavi Yonga, mengekspresikan kegembiraannya dan mempersembahkan kemenangan ini untuk sang ibu.

“Yang pasti saya dedikasikan untuk Ibu. Soalnya mau masuk PON terinspirasi dari Ibu saya, dia dulu juga atlet PON DKI Jakarta pada tahun 90-an dan menang emas juga. Dia selalu mengingatkan bahwa saya harus bisa mendapat emas juga. Alhamdulillah hari ini saya bisa mewujudkannya,” kata Hendrick.

Atlet DKI lainnya, Ralph Mulia, sangat gembira bisa meraih emas di PON pertamanya. Menurut Ralph, kesuksesan ini bisa diraih karena tim basket putra memiliki chemistry yang sangat baik antara satu sama lain.

“Pelatih dan pemain saling percaya. Kita berusaha melakukan role masing-masing sebaik mungkin. Vibes-nya menegangkan, persaingan cabang olahraga basket sangat kompetitif. Bisa menjadi juara, rasanya benar-benar senang. Kami berhasil setelah mengalami pasang surut selama dua tahun ini,” ungkapnya.

Usai pertandingan, para atlet basket ini menjadi incaran para suporter yang memadati venue pertandingan. Mereka berebut berfoto bersama dengan para atlet favorit mereka masing-masing.

Saking banyaknya penonton yang hadir, tidak semua dapat kesempatan masuk untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Banyak penonton yang kecewa karena tidak bisa masuk menyaksikan aksi para atlet pujaan mereka.  (non)