Internasional

Indonesia dan India Perkuat Dialog Kebijakan

×

Indonesia dan India Perkuat Dialog Kebijakan

Sebarkan artikel ini

Indonesia dan India menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Dialog Kebijakan Luar Negeri di Jakarta, Rabu (23/4). 

Diana ES Sutikno, Diplomat Ahli Madya Kementerian Luar Negeri Indonesia, pernah menjadi Konjen RI di Osaka.

SinarHarapan.id – Indonesia dan India menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Dialog Kebijakan Luar Negeri di Jakarta, Rabu (23/4).  Acara berlangsung dalam rangkaian pertemuan Policy Planning Dialogue ketiga.

Pertemuan melibatkan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) dari Kemlu RI. Dari India hadir Joint Secretary Policy Planning and Research dari Kemlu India.

Kegiatan tersebut memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan India di bidang diplomasi. Kedua negara menunjukkan komitmen memperdalam hubungan strategis melalui dialog kebijakan.

MoU juga  menandai tonggak penting dalam sejarah diplomatik kedua negara. Nota kesepahaman membuka ruang untuk kolaborasi lebih luas di masa depan. Dokumenmenjadi dasar kerja sama dialog kebijakan luar negeri dan pertukaran pemikiran.

Baca Juga: Indonesia dan India Bertukar Nota Kesepahaman (MoU) di Bidang Kesehatan

Fokus pada Dialog Jalur 1.5 dan 2.0

MoU mencakup penguatan dialog jalur 1.5 dan 2.0. Dialog melibatkan aktor pemerintah dan nonpemerintah secara aktif. Think tank dari kedua negara turut terlibat dalam dialog.

Indonesia dan India menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Dialog Kebijakan Luar Negeri di Jakarta, Rabu (23/4).  (Foto: Kemlu RI)


Pertukaran pandangan kebijakan luar negeri diperkuat melalui diskusi lintas sektor. Dialog bertujuan memperdalam pemahaman dan merumuskan kebijakan strategis bersama.

Pertemuan mempererat keterlibatan masyarakat sipil dan pemangku kebijakan. Kolaborasi antar lembaga riset memperkaya perspektif dalam kebijakan luar negeri.

Dialog lintas sektor mendukung pengambilan keputusan yang inklusif dan berbasis data. Pertukaran ide antarpakar memperkuat respons terhadap isu global. Dialog menciptakan landasan kerja sama lintas disiplin dan lintas negara.

Menegaskan Arah Kebijakan Presiden Prabowo

Kepala BSKLN Kemlu RI, Yayan Ganda Hayat Mulyana memaparkan arah kebijakan luar negeri Indonesia. Kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengedepankan prinsip independen dan aktif.



Indonesia mendorong pendekatan pragmatis serta tegas dalam diplomasi. Prinsip ini diwujudkan melalui kebijakan good neighbour yang inklusif.

Kebijakan tersebut bertujuan mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga. Pendekatan ini penting untuk stabilitas dan pertumbuhan kawasan.

Indonesia ingin memperkuat kolaborasi kawasan melalui hubungan saling menghormati. Nilai tersebut mencerminkan komitmen terhadap kerja sama regional yang konstruktif.

Kebijakan luar negeri Indonesia berorientasi pada kepentingan nasional dan perdamaian global. Pragmatismenya disesuaikan dengan tantangan geopolitik yang terus berkembang..

Pembahasan Isu Global dan Regional

Dialog juga membahas isu-isu regional yang mendesak. Kedua negara menyampaikan keprihatinan terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.
Mereka menyerukan pentingnya penyelesaian damai berbasis hukum internasional.

Indonesia dan India menolak pendekatan sepihak dalam penyelesaian konflik. Keduanya menyoroti meningkatnya penggunaan sanksi unilateral oleh negara tertentu.

Sanksi unilateral dianggap kontraproduktif dan mengganggu stabilitas global. Indonesia dan India menyerukan penghormatan terhadap tatanan multilateral.

Kedua negara mendukung reformasi sistem global yang lebih adil. Mereka mendorong partisipasi negara berkembang dalam pengambilan keputusan global. Kolaborasi mereka mencerminkan suara Global South dalam isu internasional.

Komitmen Perkuat Keterlibatan Think Tank

Kedua negara sepakat meningkatkan peran think tank dalam perumusan kebijakan. Pemerintah mendorong pertukaran gagasan antar lembaga pemikir.

Kegiatan riset bersama  antara lain untuk isu-isu strategis global. Dialog kebijakan akan pada solusi atas tantangan lintas negara.
Kedua belah pihak mendukung peningkatan kapasitas lembaga pemikir nasional.

Pertemuan juga menekankan perlunya perluasan kemitraan antara pemerintah dan think tank. Hal ini memperkuat ekosistem kebijakan luar negeri berbasis pengetahuan.

Indonesia dan India melihat pentingnya bukti ilmiah dalam pembuatan kebijakan. Think tank menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktik diplomasi.Mereka juga menjadi suara masyarakat dalam proses kebijakan luar negeri.