SinarHarapan.id-Indonesia dan India resmi bertukar Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan pada kunjungan Presiden Prabowo ke India.
MoU telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan kedua negara dan dipertukarkan dalam acara resmi di New Delhi.
“Kerja sama ini memperluas akses layanan medis berkualitas tinggi di Indonesia dan India,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
MoU ini mencakup pengembangan tenaga kesehatan, alih teknologi farmasi, serta produksi vaksin dan alat diagnostik.
India berkomitmen memberikan pelatihan tenaga kesehatan Indonesia melalui fellowship dengan izin praktik sementara selama satu tahun.
Program ini meningkatkan kompetensi di bidang robotic surgery, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan.
Presiden Prabowo dan PM Modi menyaksikan penandatanganan MoU sebagai bentuk penguatan hubungan bilateral kedua negara.
“Kemitraan ini menjadi fondasi kokoh untuk mempererat persahabatan Indonesia-India yang telah terjalin selama 75 tahun,” kata Prabowo.
Menkes Budi mengunjungi RS Apollo untuk mempelajari efektivitas pelatihan dokter spesialis berbasis rumah sakit.
Indonesia berencana menerapkan sistem pelatihan serupa guna mempercepat pengembangan tenaga medis berkualitas.
Di sektor farmasi, Bio Farma bekerja sama dengan Serum Institute of India dalam produksi alat diagnostik TB laten.
SII berencana menjadikan fasilitasnya sebagai pusat pengembangan solusi pandemi di masa depan.
Biotis Indonesia menjalin kemitraan dengan Biological E Limited untuk transfer teknologi produksi vaksin anak.
Sebelum fasilitas di Indonesia siap, Biological E akan memasok vaksin bagi anak-anak Indonesia.
MoU juga mencakup pengakuan kualifikasi tenaga kesehatan, membuka peluang kerja lintas negara bagi dokter dan perawat.
Langkah ini mempercepat transfer pengetahuan dan meningkatkan layanan kesehatan di wilayah terpencil Indonesia.