SinarHarapan.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk memperkuat kesadaran dan edukasi hak asasi manusia (HAM) di lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan NU, seperti pesantren, sekolah, hingga perguruan tinggi.
“Ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran tentang HAM di berbagai aspek, termasuk di lingkungan pesantren dan sekolah,” kata Ketua PBNU Ahmad Suaedy dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai di Kantor PBNU, Jakarta.
Suaedy menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat langkah-langkah PBNU dalam mengedukasi masyarakat soal pentingnya HAM, tidak hanya di lembaga pendidikan tetapi juga di sektor industri.
“PBNU sebenarnya sudah menjalankan upaya ini, tetapi dengan kerja sama ini, diharapkan penguatan kesadaran HAM bisa lebih masif, termasuk di dunia usaha dan industri,” tambah Suaedy.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Kemenkumham juga mengajak PBNU untuk berpartisipasi dalam program Training of Trainers (ToT) terkait penguatan nilai-nilai HAM. Program ini bertujuan melatih pelatih yang akan menyebarkan pemahaman HAM di berbagai level.
“Menteri meminta agar PBNU mengirimkan perwakilannya untuk ikut ToT, sehingga mereka dapat berkontribusi sebagai pelatih di lapangan,” jelas Suaedy.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam membangun kesadaran kolektif terkait HAM di masyarakat, sekaligus memperkuat peran NU sebagai organisasi masyarakat yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
