Nasional

Pemanfaatan 36 X-ray Portabel untuk Screening TB Diluncurkan di Jawa Barat

×

Pemanfaatan 36 X-ray Portabel untuk Screening TB Diluncurkan di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meluncurkan pemanfaatan 36 alat sinar X (X-ray) portabel untuk screening penyakit tuberkulosis (TB) di Gedung Sate Bandung pada hari Jumat. Peluncuran ini merupakan langkah penting dalam upaya penanggulangan TB di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, yang memiliki jumlah kasus TB tertinggi di Indonesia.

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa 36 alat X-ray portabel yang dapat dibawa menggunakan sepeda motor ini diluncurkan di Jawa Barat karena provinsi ini memiliki jumlah kasus TB terbanyak. Oleh karena itu, pendistribusian alat ini lebih banyak dilakukan di Jawa Barat. “Kita perlu rontgen untuk tahu apa dia terjangkit. Dan 36 alat ini akan didistribusikan ke daerah-daerah yang TB-nya tinggi. Sebagian besar di Jawa Barat. Karena Jawa Barat juara, yakni paling tinggi TB-nya jadi kita musti membalik supaya juara paling rendah,” kata Budi dalam acara peluncuran.

Menteri Kesehatan sangat mengapresiasi hadirnya alat X-ray portabel ini karena setiap tahun diperkirakan ada 1 juta orang di Indonesia yang tertular TB, dengan angka kematian mencapai 136.000 orang. Dengan alat ini, diharapkan deteksi dan penanganan kasus TB dapat lebih efektif. Saat ini, dengan kekuatan yang ada, maksimal hanya sekitar 500 ribu kasus TB yang terdeteksi setiap tahun. Walaupun ada peningkatan deteksi menjadi sekitar 700.000 pada tahun 2022 dan 820.000 pada tahun 2023, masih banyak kasus yang belum terdeteksi.

Pemerintah menyadari bahwa menemukan kasus TB menjadi semakin sulit karena yang mudah dideteksi sudah ditemukan. Oleh karena itu, program surveilans secara agresif dilakukan untuk menemukan di mana saja warga yang terkena TB agar pengidap penyakit ini bisa segera diberikan pengobatan dan memutus mata rantai penyebarannya. “Kenapa? Kalau ketemu bisa dikasih obat, di mana obat yang sekarang cukup empat sampai enam bulan bisa sembuh. Dan kalau sudah ketemu begitu dikasih obat dia tidak menularkan ke yang lain sehingga diharapkan makin lama makin sedikit dan yang meninggal enggak usah 136.000 lagi,” ujar Budi.

Peluncuran 36 alat X-ray portabel ini merupakan hasil dari bantuan pendanaan Uni Emirat Arab (UEA) sebesar 10 juta dolar AS. Alat-alat ini didistribusikan ke provinsi yang berpotensi memiliki kasus TB tinggi seperti Jawa Barat. “Grant 10 juta dolar AS itu, buat belikan alat X-ray yang biasanya besar dan adanya di rumah sakit. Sekarang dengan adanya teknologi baru ini alatnya kecil, dan bisa dibawa di motor, maksudnya supaya bisa datang ke pelosok-pelosok nemuin yang sakit TB siapa,” tutur Budi.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menjelaskan bahwa lima alat X-ray portabel di Jawa Barat akan disebarkan ke RS Rotinsulu (dua unit), RS Hasan Sadikin (satu unit), dan RS Paru Gunawan (dua unit). “Ini memang diberikan ke daerah yang potensi banyak TB,” ucap Bey. Pendistribusian alat X-ray portabel ini diharapkan dapat mempermudah deteksi TB yang sebelumnya sulit dilakukan. Bey menambahkan bahwa sebelumnya banyak kasus TB yang sulit terdeteksi dan ketika sudah terdeteksi telah terlambat. “Sebelumnya banyak dan susah untuk mencarinya, dari satu juta discreening dapat 500 ribu, sekarang meningkat lagi. Jadi dengan alat itu kita berharap akan lebih banyak lagi yang bisa ditemukan,” tuturnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, sepanjang Januari-Mei 2024, total ditemukan ada 84.802 kasus TB dengan kasus tertinggi ada di Kabupaten Bogor, mengingat jumlah penduduknya yang tinggi. Data ini menunjukkan betapa pentingnya peningkatan upaya deteksi dan penanganan TB di wilayah tersebut.

Pemanfaatan alat X-ray portabel ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menanggulangi TB. Selain itu, peluncuran ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan dukungan internasional dalam upaya memerangi penyakit yang sangat menular ini. Dengan teknologi yang lebih canggih dan mudah diakses, diharapkan lebih banyak kasus TB dapat dideteksi sejak dini, sehingga pengobatan dapat segera diberikan dan penyebaran penyakit dapat dikendalikan.

Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan TB. Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, petugas kesehatan, dan pemerintah, Indonesia dapat mencapai target eliminasi TB dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Peluncuran alat X-ray portabel ini adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang untuk memerangi TB di Indonesia.